Tue 6-May-2025

Apakah Turki Berkepentingan Dalam Perang Kurdi di Irak?

Rabu 18-Oktober-2017

Sejak dinihari Senin pagi (16/10) Profinsi Kirkuk di Irak Utara diwarnai gerakan militerpasukan pemerintah pusat untuk mengambil kembali kendali kota tersebut dalamperebutan wilayah terutama pada ladang-ladang minyak yang tersebar di sana.

Langkah inimenyebabkan ketegangan yang cukup besar di wilayah. Sebuah warning akanberkobar kembali perang yang dikhawatirkan terjadi kembali setelah perang Erbilpada tanggal 25 September lalu untuk menuntut referendum pemisahan diri dariBaghdad.

Kalanganmoderat Kurdi menuduh pihak asing memicu situasi yang memanas di negara itu.Dalam surat kabar Basenyoz menyebutkan adanya &nbsppartisipasi pasukan Garda Revolusi Iran dalam &nbsppenyerbuan ke wilayah Kirkuk.

Sebaliknyaberbagai media Kurdi sejak awal krisis telah memperingatkan Turki yang tampakmarah besar terhadap upaya pemisahan diri Erbil. Walau belum ada gerakansignifikan di lapangan hanya ancaman saja dan dukungan dari Baghdad.

Ancaman TerhadapKeamanan Nasional

Ankara melihatberlanjutnya krisis di Irak sebagai ancaman langsung terhadap keamanannasional sebagaimana dinyatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada beberapakesempatan. Ia juga menunjukan kekhawatirannya atas meningkatnya posisiseparatis Kurdi untuk memisahkan diri dari Irak. Ia melihat upaya untukmenciptakan sebuah entitas Kurdi merdeka di sepanjang perbatasan selatan.Rencana ini justru dilakukan dalam upayanya untuk mengisolasi Kurdi daridaratan Arab. Selain sebagai gempuran terhadap lokasi strategis di wilayahtersebut.

Akibatrencana ini proses pengusiran bangsa Arab Turkmen Irak dan Suriah terusmeningkat dalam jumlah besar. Hal ini yang dijanjikan Erdogan dalam pidato didepan parlemen Turki awal bulan ini untuk mengkaji kembali sikapnya.

Jika proyekverifikasi selesai maka Turki diperingatkan untuk tidak &nbspmasuk ke pusaran konflik yang akanmempengaruhi posisinya sebagai jalur wajib masuknya minyak Kurdistan ke pasaraninternasional.Menarik apa yang dilaporkan majalah Newsweek America pada malamreferendum menyebutkan Ankara mengklaim Kurdi bercita-cita untuk mencapaipantai Laut Mediterania barat laut Syria dan memiliki pintu keluar lautlangsung meski pada kenyataannya ini sangat sulit.

Selamabeberapa tahun terakhir hubungan antara Erbil dan Ankara deputi PresidenErdogan Massoud Barzani dalam beberapa kali kesempatan menyatakan negaranyamemperoleh banyak uang dari penjualan minyak dari wilauah Erbil. Meskipun Baghdadkeberatan dan mendorong sebuah upaya melanjutkan referendum”pengkhianatan” dan mengancam respon kekerasan pada mereka termasukopsi militer.

Opsi Militer

Menyusulreferendum Ankara mengumpulkanya pasukanya dalam jumlah besar di perbatasandengan Irak dan menggelar latihan bersama dengan tentara Irak. Mereka menerapkanhukuman terhadap wilayah tersebut dengan menutup pelabuhan darat serta laranganterbang&nbsp terbang ke dan dari wilayahtersebut. Sebagai imbalannya aliran minyak belum dihentikan. Sebagaimana diungkapkanPresiden Komite minyak di Parlemen Kurdistan Circo Jawdat dalam sebuahwawancaranya dengan televisi Al Jazeera beberapa hari lalu. Ia menyorotipentingnya minyak Kurdistan ke Ankara yang menimbulkan pertanyaan kenapa diabegitu ngotot pilihan tersebut untuk menangani krisis ini. (asy/PIP)

Tautan Pendek:

Copied