Pada Sabtu (14/10) ibu kota Bangui tengah terjadi aksi demonstrasi besar-besaransetelah seharian berkabung menyaksikan distrik mayoritas Muslim di sana yangmenjadi ajang pembantaian terhadap 20 orang Muslim dalam sebuah kejahatanperang di sebuah masjid di desa Dembe Selasa lalu (10/10)
Korban berada di masjid saat milisi anti-Balata masuk ke Balacca (sebagianbesar beragama Kristen). Mereka membunuh setidaknya 20 jamaah masjid yangsedang shalat kata Abdul Rahman Boumou juru bicara Komite Sesepuh diKilometer District (5).
“Kami memutuskan pada hari Jumat ini dijadikan hari berkabung nasionaluntuk berdoa bagi para korbannya” katanya. “Kami sangat mengutukpembantaian terus-menerus di negara yang masih berjuang untuk bangkitkembali.”
Osman Mohammed juru bicara Muslim di wilayah Distrik Kilometer 5menyatakan kekecewaanya yang mendalam yang mendalam atas sejumlah aksi di AfrikaTengah yang menggambarkannya sebagai “bahan bakar kebencian sektarian diantara manusia.”
Belum ada reaksi resmi terhadap pembantaian ini.
Sejak tahun 2013 Afrika Tengah telah mengalami konflik sektarian dimanamilisi Kristen anti-Balacca dan Aliansi Celica sebuah koalisi politik dan militerdengan mayoritas Muslim terus terjadi.
Bentrokan antara kedua belah pihak telah menewaskan ribuan orang danmemaksa puluhan ribu Muslim linya meninggalkan negara tersebut menurut catatanlembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa hampir 22 juta orang(sekitar setengah dari jumlah penduduk negara) saat ini sangat memerlukanbantuan kemanusiaan. (asy/PIP)