Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyambut positifrekonsiliasi Hamas dan Fatah dua faksi Palestina yang selama ini bersebrangan.Hamas dan Fatah sudah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Kairo MesirKamis (12/10). 
Republika Online mengutip “Apapun yang terbaik untuk Palestina pasti kita dukungdari soal pembukaan kantor konsulat khusus persoalan Masjid Al Aqsha hinggasoal rekonsiliasi Hamas dan Fatah ini. Kita serius 1.000 persen ingin melihatkemerdekaan dan perdamaian di Palestina” jelas Kharis dalam keterangantertulis Jumat (13/10) sore.
Komisi I DPR RI yang juga bermitra dengan Kementerian LuarNegeri menginginkan agar poin-poin kesepakatan dalam rekonsiliasi bisaberdampak signifikan untuk menyatukan tidak hanya antara dua faksi saja tetapiseluruh faksi di Palestina. Sehingga dapat terwujud Palestina yang merdeka danberdaulat.
Kemudian dalam waktu dekat yang paling mendesak adalahdibukanya isolasi terhadap Gaza yang selama ini menghadapi masalah kemanusiaanyang serius. Pintu perbatasan Rafah harus segera dibuka sehingga bantuankemanusiaan dapat disalurkan. Demikian juga proses rekonstruksi fisik ekonomidan sosial di Gaza yang hancur pasca bombardir Israel bisa dilakukan dengansegera.
“Poin kesepakatan kedua pihak terkait kontrol perbatasan Rafahharus dilaksanakan dengan serius. Keseriusan Mesir sebagai tetangga terdekatdan yang juga mengkontrol perbatasaan Rafah harus ditekankan” ujarKharis lagi.
Lebih lanjut dia menyatakan peran diplomasi dan kemanusiaannegara-negara lain termasuk Indonesia harus ditingkatkan dan jangan sampaiberhenti. Rekonsiliasi ini harus segera dibarengi terus dengan upaya diplomasiPresiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi harus terus berusaha di setiap foruminternasional untuk mendorong semua negara-negara PBB.
“Ini agar Palestina segera mendapatkan dukunganKemerdekaan. Misi-misi kemanusiaan dari berbagai Negara atau NGO harus terusdilakukan. Rakyat Palestina selalu membutuhkan bantuan kita semua” tutupanggota Fraksi PKS itu.