KepalaUnit Kajian dan Dokumentasi di Komite Urusan Eks Tawanan Abdul Nasser Farwanamengatakan bahwa 212 warga Palestina gugur setelah ditangkap pasukan penjajahZionis. Enam di antaranya gugur selama intifadhah al-Quds yang meletus padaawal Oktober 2015 lalu termasuk seorang remaja putri Fatimah berusia 15 tahun.
Farwanamenambahkan 71 korban gugur akibat penyiksaan keras dan mematikan 59 gugurakibat penelantaran medis yang disengaja 7 lainnya gugur akibat luka tembakyang mematikan saat berada dalam penahanan dan 74 gugur karena dibunuh secarasengaja setelah ditangkap.
Dia menyatakanada puluhan warga terosilasi lainnya yang ditembak dari jarak dekat dengantujuan untuk membunuh atau melukai mereka selama intifadhah al-Quds. Fenomena inimenuntut tindakan dan kajian khusus terhadap masalah ini.
Farwanamenjelaskan ada puluhan lainnya yang gugur setelah keluar dari penjara Zionis akibatpenyakit yang mereka bawa dari dalam penjara atau karena penyiksaan danpenelantaran medis.
Dia menegaskanbahwa fakta-fakta dan kesaksian-kesaksian membuktikan bahwa otoritas penjajahZionis sengaja membahayakan kesehatan dan kehidupan warga Palestina yang ditangkapmelalui sistem tindakan represif pelanggaran berat aturan-aturan sewenang-wenangperawatan medis yang buruk menunda-nunda dalam penyediaan obat-obatan yangdiperlukan dan pengobatan yang tepat.
Farwanamenilai otoritas penjajah Zionis harus bertanggung jawab penuh terhadapkejahatan-kejahatan tersebut yang telah menimbulkan ratusan korban meninggaldunia.
Dia memintalembaga-lembaga internasional bergerak dan menghukum otoritas penjajah Zionisatas kejahatannya serta bekerja serius untuk melindungi ribuah warga Palestinayang ditangkap dan ditawan di penjara-penjara Zionis serta menyelamatkan merekadari bahaya kematian atau terkena berbagai penyakit. (was/pip)