PM PalestinaRami Hamdallah pada hari Rabu (4/10/2017) bertemu dengan puluhan pemuda Palestinadi Jalur Gaza. Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah menterinya tersebutHamdallah membahas cara untuk mendukung rekonsiliasi Palestina mengatasikrisis dan masalah yang dialami Jalur Gaza serta masalah pengguran dan carameringankannya.
Dalamkesempatan tersebut Hamdallah mengatakan akan mendirikan bank pembangunan danpengembangan untuk pinjaman mudah tanpa bunga guna memudahkan pekerjaan dan untukmemberi bantuan termasuk kepada para pemuda.
Dia mengingatkanbahwa pemerintahnya mendukung pengatusan dan pendidikan profesi dengan tujuanuntuk mengatasi pengangguran.
Terkaitdengan rekonsiliasi Hamdallah mengatakan bahwa mereka bertekad untukmelaksanakan apa yang telah disepakati antara faksi-faksi Palestina.
Mengenaimasalah pegawai di Jalur Gaza Hamdallah mengatakan &ldquoMasalah pegawai di Gazabukanlah hal mudah. Namun tidak ada masalah yang tidak ada solusinya. Hal ituakan dilakukan melalui komisi khusus.&rdquo
Sedangmengenai listrik di Jalur Gaza dia mengatakan &ldquoListrik Gaza dan penderitaanyang dialami penduduk akibat listrik menjadi prioritas utama pemerintah. Kami akanmengadakan solusi dalam waktu dekat untuk masalah listrik ini.&rdquo
Dia menyatakanbahwa pemerintahnya sedang berusaha untuk mengoperasikan pembangkit listrik diJalur Gaza dengan menggunakan gas. &ldquoBeberapa pekan yang lalu telah terjadikesepakatan dengan sebuah perusahaan Yunani untuk berinvestasi di ladang gas &lsquoMarin&rsquodi lepas pantai Jalur Gaza. Kami berharap tidak mendapatkan hambatan dariIsrael&rdquo terangnya.
Gas &ldquomarin&rdquoditemukan pada akhir tahun 1990-an dan belum ada pengembangan atau eksplorasi. Halini karena adanya hambatan dari pihak penjajah Zionis.
Hamdallahmenyatakan bahwa pemerintahnya sedang mempersiapkan sebuah rencana untukpendirian dan pengoperasian pabrik desalinasi untuk air Laut Mediterania diJalur Gaza.
Hamdallahtiba di Jalur Gaza pada Senin (2/10/2017) lalu bersama anggota pemerintahnyadalam ranga upaya mewujudkan rekonsiliasi antara Otoritas Palestina dan gerakanHamas.
Perkembanganini terjadi menyusul langkah Hamas pada 17 September lalu yang membubarkanKomite Administratif yang dibentuk untuk menangani urusan administratif diJalur Gaza setelah pemerintah Otoritas Palestina melepaskan tanggung jawab dantugasnya di Jalur Gaza. (was/pip)
