Universitas Al-Azhar kemarinSenin (2/10) mengapresiasi langkah-langkah yang diambil rakyat Palestinaterkait rekonsiliasi nasional yang ditandai dengan kedatangan PM PemerintahKonsesus Rami Hamdallah di Jalur Gaza untuk menjalankan tugasnya.
Dalam keterangan yang dilansiroleh kantor berita Perancis Press Al-Azhar menyatakan resmi menyambut baiklangkah yang diambil &ldquosaudara-saudara kandung&rdquo kami di Palestina mewujudkanrekonsiliasi nasional yang ditandai realisasinya dengan kedatangan PMpemerintah konsesus Palestina ke Jalur Gaza.
Al-Azhar mendukung penuh rakyatPalestina dalam berjuang mengambil kembali tanah air mereka yang dijajah untukmendirikan negara yang diimpikan dengan ibukota Al-Quds. Palestina dituntutuntuk menjunjung tinggi rekonsiliasi nasional bersatu berpadu berkoalisi danmembuang jauh-jauh perbedaan dan perpecahan.
Di sisi lain Sekjen Liga ArabAhmad Abu Al-Gaith juga menyambut baik perkembangan upaya rekonsiliasiPalestina dengan ditandai oleh kedatangan PM pemerintah konsesus nasional RamiHamdallah ke Jalur Gaza. Hal itu dinilai sebahai langkah besar dan pentingmengakhiri perpecahan yang selama ini hanya merugikan Palestina terutamaselama 10 tahun terakhir.
Juru bicara resmi Sekjen LigaArab Menteri Mahmud Afifi dalam keterangan persnya menyatakan bahwa AbuAl-Gaith berharap Palestina dari segala kelompoknya memanfaatkan pelung untukmewujudkan rekonsiliasi yang riil yang bisa mengurang beban besar wargaPalestina terutama di Jalur Gaza.
Abu Gaith menilai penyelesaianperpecahan Palestina merupakan langkah darurat untuk menghadapi Israel yangselama ini beralasan tidak memberikan penyelesaian karena alasan perpecahan.
Selain itu menurut Abu Gaithrekonsiliasi ini akan menjadi timbangan tambahan di lebel internasional. Duniainternasional akan mendukung Palestina di forum-forum internasional.
Juru bicara Liga Arabmenyatakan bahwa Sekjen organisasi ini memuji mediasi yang dilakukan Mesir yangakhirnya membuahkan hasil rekonsiliasi penting ini. Ia mengajak semua pihak memilikisemangat tanggungjawab nasional demi mewujudkan rekonsiliasi dan memberikankesempatan kepada Pemerintah Konsesus Nasional untuk bekerja tanpa adakekakangan dan segera membentuk pemerintah pesatuan nasional untukmenyelenggarakan pemilu. (at/pip)