Komite Rakyat Palestina AntiBlokade Gaza menyatakan kemarin Jumat (22/9) bahwa penderitaan kemanusiaan diJalur Gaza makin parah blokade makin ketat imbas perpecahan Palestina masihberlanjut meski ada kesepakatan Kairo dimana Hamas membubarkan &ldquoKomiteAdiministratif&rdquo yang selama ini memenej lembaga pemerintah di Jalur Gaza.
Ketua Komite Anti Blokade Gaza(non pemerintah) Jamal Hidlri mengatakan dalam keterangannya meski sudah adakesepakatan Kairo pekan lalu dimana Hamas membubarkan &ldquoKomite Adiministratif&rdquoyang selama ini mengatasi berbagai persoalan warga dalam segala bidang namuntetap saja krisis kemanusiaan di Jalur Gaza blokade dan perpecahan tetap ada.
Pemerintah penjajah Israelmemblokade Jalur Gaza sudah lebih dari 10 tahun dan disintegrasi geografis danpolitik antara Jalur Gaza dan Tepi Barat terjadi sejak 2007. Mediasi negara-negararegional dan internasional mengakhiri perpecahan Palestina belum membuahkanhasil.
Ia menandaskan semua warga di Gazadengan sekitar 2 juta berharap setelah Komite Administratif dibubarkanotoritas Palestina menganulir seluruh keputusannya yang sudah diambil karenaKomite tersebut.
Pembubaran Komite Administratifdi Gaza merupakan usaha Mesir terkair dengan perbatasan Jalur Gaza untukmewujudkan rekonsiliasi Palestina bersamaan dengan adanya dua delegasi daripimpinan Hamas dan Fatah di Kairo.
Hamas membentuk Komite tersebutpada Maret lalu untuk memenej urusan pemerintah di Jalur Gaza namun ditentangoleh pemerintah Palestina bentukan Abbas. Namun Hamas beralasan langkahnyadiambil karena pemerintah Palestina berlepas tangan dari tanggungjawabnya di JalurGaza.
Namun pemerintah Abbas diRamallah justru memgambil kebijakan memangkas gaji pegawai dan memecat secaradini dan mengurangi pasokan listrik Jalur Gaza.
Abbas menyambut baik keputusnaHamas membubarkan komite adiministratif bentukannya. (at/pip)