Tue 6-May-2025

Adakah Peran Amerika dalam Pembantaian Palestina di Libanon?

Sabtu 23-September-2017

Pada bulan September setiap tahunrakyat Palestina memperingati pembantaian paling brutal yang dialamisaudara-saudara mereka yang terjadi di Libanon pada tahun 1982 yang korbannyaadalah ribuan orang yang terisolasi.

Dalam kesaksian yang dilaporkanoleh majalah Amerika &ldquoThe Nation&rdquo yang sejarawan Palestina Rasyid Khalidi mengisyaratkanketerlibatan Washington dalam pembantaian tersebut.

Laporan ini menyatakan bahwaAmerika sudah tahu lebih dulu tekad pasukan penjajah Zionis melakukanpembantaian tersebut. Di mana Utusan khusus AS Morris Draper bertemu denganpenjahat Zionis yang memimpin aksi pembantaian tersebut Ariel Sharon. Dalam pertemuantersebut Sharon menyampaikan tekadnya untuk membunuh semuanya tak seorang pundibiarkan hidup termasuk anak-anak kaum wanita dan orang tua.

Namun tanggung jawab Amerikaterhadap pembantaian tersebut bukan hanya sekedar mengetahui rencana tersebutatau penggunaan senjatanya dalam pembunuhan warga sipil tersebut. Menurut KhalidiZionis dan sekutunya bergerak setelah jalannya dilapangkan oleh Amerika ataudengan ungkapan lain &ldquosetelah mereka diberi lampu hijau&rdquo.

Amerika melalui kementrian luarnegeri adalah pihak yang mendorong orang-orang Palestina yang diwakili PLOuntuk menghentikan serangan dan berunding dan memberi mereka jaminan untukkeselamatan mereka dan tidak diserang. Pembantaian Sabra dan Syatila terjadihanya kurang dari sebulan penghentian serangan dan mundurnya Palestina daribanyak lokasi dan setelah warga sipil tenang dan mereka keluar ke jalan-jalan.

Dalam memo resmi yang dikirimpemerintah Amerika pada 5 Agustus kepada pemerintah Libanon dan PLO disebutkan&ldquoOrang-orang Palestina yang tidak berperang yang menghormati hukum dan yangmasih tinggal di Beirut akan diizinkan untuk hidup dengan damai dan aman. PemerintahLibanon dan Amerika akan memberikan jaminan keamanan yang sesuai.&rdquo Memo resmiini juga menyatakan penegakan jaminan keselamatan kamp-kamp pengungsi namunkenyataannya sungai darah telah mengalir sebelum tinta jaminan tersebutmengering.

Di akhir laporan disebutkan bahwaapa yang terjadi di Beirut tidak lain hanyalah awal dari rangkaianpersekongkolan Amerika dengan entitas penjahat Zionis yang tangannya berlumurandarah puluhan ribu orang Palestina. (was/pip) &nbsp

Tautan Pendek:

Copied