Thu 8-May-2025

Haniyah: Kami Terus Berjuang untuk Akhiri Perpecahan

Selasa 19-September-2017

KetuaBiro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Ismail Haniyah menelpon PresidenOtoritas Palestina (OP) Mahmud Abbas sehari setelah terjadi kesepahaman Kairodan pembubaran Komite Administratif di Jalur Gaza oleh gerakan Hamas sebagaiupaya serius untuk menciptakan rekonsiliasi nasional Palestina dan mengakhiriperpecahan.

GerakanHamas dalam pernyataannya mengatakan &ldquoDalam pembicaraan telepon tersebutditegaskan suasana positif yang terjadi di ranah Palestina setelah pengumumanpembubaran Komite Administratif penyambutan dengan baik untuk kedatanganpemerintah rekonsiliasi untuk melakukan kerja dan tugasnya di Jalur Gazasampai kepada pelaksanaan pemilu dan dimulainya dialog di Kairo yang menuntutpenghentian langkah-langkah yang diambil oleh Otoritas Palestina terhadap JalurGaza.

Haniyahmenegaskan bahwa gerakannya terus berjuang melakukan langkah-langkah untukmengakhiri perpecahan dengan seluruh kemauan dan kegigihan dengan tujuan untukmenyatukan rakyat Palestina dalam menghadapi bahaya dan tantangan.

Haniyahmengapresiasi upaya Mesir yang dipimpin oleh dinas intelijen umum untukmemediasi rekonsiliasi nasional Palestina dan mensupervisi pelaksanaannya.Haniyah berharap Abbas berhasil mengukuhkan pesan politik yang menegaskankonstanta-konstanta dan hak-hak rakyat Palestina melalui partisipasikan dalampertemuan-pertemuan di Majlis Umum PBB.

Kantorberita resmi Otoritas Palestina &ldquoWafa&rdquo mengatakan komunikasi ini terjadi ditengah-tengah suasana rekonsiliasi setelah gerakan Hamas mengumumkan pembubaranKomite Administratif dan memastikan pemerintah rekonsiliasi nasional bisamelaksanakan wewenangnya di Jalur Gaza serta pelaksanaan pemilu presiden danlegislatif.

MenurutWafa Abbas menyatakan lega terhadap suasana rekonsiliasi yang terjadi pasca kesepakatanyang dicapai melalui upaya Mesir tersebut.

JurubicaraGerakan Hamas Fauzi Barhum meminta Presiden Abbas mengizinkan pemerintahHamdallah segera mengemban seluruh tugas dan tanggung jawabnya di Jalur Gazatanpa menghalang-halangi dan menunda-nunda.

Dia memintaAbbas untuk segera mengambil langkah membatalkan semua keputusan danlangkah-langkah untuk menghukum warga Jalur Gaza terutama setelah Hamasmenyambut usaha Mesir dan membubarkan Komite Administratif.

PadaApril 2017 lalu Otoritas Palestina mulai menerapkan langkah-langkah sanksiterhadap Jalur Gaza. Mencakup pemutusan listrik pemutusan pasokan obat-obatanpemutusan surat rujukan berobat ke luar negeri pemutusan gaji pegawaipemerintah di Jalur Gaza dan pemecatan ribuan pegawai untuk pensiun dini. Langkahitu dilakukan dengan dalih sebagai reaksi atas langkah Hamas membentuk KomiteAdministratif untuk mengurusi dan memudahkan urusan warga di Jalur Gazasetelah pemerintah Otoritas Palestina tidak melaksanakan tugas dan kewajibannyadi Jalur Gaza.

Padahari Ahad (17/9/2017) gerakan Hamas mengumumkan pembubaran KomiteAdministratif sebagai upaya serius untuk mewujudkan rekonsiliasi danmengakhiri perpecahan. Hamas menyerukan pemerintah Otorias Palestina yangdipimpin Rami Hamdallah untuk segera datang ke Jalur Gaza dan melaksanakantugas dan tanggung jawabnya.

KeputusanHamas ini mendapatkan respon positif dan disambut dengan baik oleh faksi-faksidan kekuatan-kekuatan Palestina seraya meminta Presiden Abbas mengakhirilangkah-langkah sanksi terhadap Jalur Gaza.

Sementaraitu Abbas menunda kelanjutan dari keputusan Hamas ini setelah kepulangannyadari New York Kamis (21/9/2017) yang akan datang. Sedang Pemerintah RamiHamdallah meminta penjelasan tentang sifat keputusan Hamas tersebut. Hal inimemicu kekhawatiran akan penundaan pelaksanaan tuntutan rekonsiliasi. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied