Pemimppin HamasHasan Yusuf menegaskan untuk masuk dalam pembicaraan transaksi pertukarantawanan dengan Israel tergantung pada pembebasan sejumlah tawanan yangditangkap setelah transaksi pertukaran tawanan sebelumnya.
Aleg Palestina yangdibebaskan dari penjara Israel setelah 22 bulan lamanya ditahan secara hukumadministrasi ini mengungkapkan pada pusat Informasi Palestina bahwa hanyadengan membebaskan para tawanan tersebut yang berjumlah 54 orang Israel barubisa mendapatkan data-data serta informasi mengenai keberadaan para serdadunyayang disandera kelompok perlawanan di Gaza.
Ia menjelaskankemenangan dalam hal ini ada ditangan kelompok perlawanan. Israel harusmembayar mahal. Perlawanan dalam posisi kuat karena dialah yang menentukanpembicaraan mengenai pertukaran ini.  Yang bisa dilakukan Israel hanya tunduk danmelaksanakan apa yang disyaratkan perlawanan.
Dalam wawancaranyadengan pusat informasi Palestina Hasan Yusuf juga berbicara tentangrekonsiliasi saat ini untuk mengakhiri perpecahan internal dan persayaratanHamas untuk dapat memulai kembali dialog terkait pertukaran.
Sebelumnya BrigadeAl-Qossam Sayap Militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas pada 2 April 2016 telahmengumumkan bahwa pihaknya telah menyandera empat serdadu Zionis dan menyebarkannama-nama mereka berikut gambarnya tanpa ada rincian lebih lanjut. Ia menegaskaninformasi apapun tentang para tawanan tersebut kecuali jika Israel membayar sejumlahhak dan persyaratan yang jelas sebelum memulai perundingan dan tidak adanegosiasi dalam hal ini tukasnya.
Pada Oktober 2011Al-Qossam berhasil membebaskan 1000 tawanan Palestina dari penjara Israelterutama mereka yang terkena sangsi tahanan lama setelah mereka melaluiperundingan secara tidak langsung dengan Israel atas prakarsa Mesir yangberlangsung selama lima tahun sejak Gilad Shalit disandera tahun 2006 lalu.
Namun tentara Zioniskembali menangkapi puluhan tawanan yang telah dibebaskan tersebut dari TepiBarat yang dianggap Hamas sebagai bentuk pelanggaran dalam persyaratan pertukaran.(asy/PIP)