Suratkabar Israel Hayom yang berbahasa Ibrani menyebutkan  Washington telah menetapkan sejumlah syaratuntuk menyetujui pertemuan puncak bilateral antara Presiden AS Donald Trumpdengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela Sidang UmumPerserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam laporanya koran Zionis ini Ahad(10/9) menyebutkan sebuah drama semi-politik – diplomasi di balik layar terjadikemarin di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mengutip pernyataan seorangpejabat Palestina yang mengatakan Amerika berusaha untuk melakukan pertemuanpuncak trilateral antara Trump Netanyahu dan Abbas dan Mahmud Abbas. Namun bangsaPalestina menuntut agar KTT tersebut didahului sebuah pertemuan bilateralantara Trump dan Abbas.
Menurut pejabat yang sama Trump dan anakbuahnya bersikeras bahwa pertemuan bilateral ini dilakukan setelah pidatoAbbas di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurut pejabat Palestina ini Trumpdiharuskan mendengarkan terlebih dahulu apa yang dikatakan Abbas dalampidatonya untuk memastikan isinya tidak provokatif terhadap Israel.
“Kami memiliki dialog yangbermanfaat  bagi bangsa Palestina namunkami tidak pernah berbicara dengan mereka dari isi pidatonya di PerserikatanBangsa-Bangsa dan kami tidak memberikan tekanan pada mereka” kata seorangpejabat Palestina tersebut kepada surat kabar Israel.
Dipastikan Presiden Mahmoud Abbas akanmenyampaikan pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam beberapa hari kedepan. Sementara itu banyak media memprediksikan pemerintah AS memangbermaksud mengadakan pertemuan puncak trilateral antara Trump Netanyahu dan MahmoudAbbas pungkasnya. (asy/PIP)