Gerakan perlawanan Islam Hamas menolakkeputusan pengadilan rekonsiliasi Zionis yang menutup kantor menejemen wakafAl-Quds di areal pelataran Al-Haram Al-Quds.
Juru bicara gerakan perlawanan Islam PalestinaHamas Fawzi Barhoum mengatakan dalam sebuah pernyataan persnya Sabtu (9/9) keputusantersebut tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran nyata terhadapkedudukan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa. Mereka bertujuan untuk menerapkan penguasaankeamanan terhadap tempat suci milik rakyat Palestina.
Barhoum menegaskan jelas rakyat berhak kitaterhadap tanah dan tempat suci mereka. Siapapun tidak mungkin menerimapendudukan atau kebijakan de facto yang Israel rencanakan sertlakukan.
Barhoum meminta rakyat Palestina diAl-Quds menolak keputusan tersebut serta mengintensifkan upaya perlawanan dengansegenap kekuatan untuk menghadapi rencana agresif ini dengan mengadopsistrategi terpadu dalam rangka melindungi Al-Quds dan dan Masjid Al-Aqsatukasnya. (asy/PIP).
