Peneliti Al-Quds Dr. Jamal Amrmenegaskan eskalasi pelanggaran Israel belakangan ini di Al-Quds dalam bentukpermukiman Yahudi operasi penangkapan dan kekerasan fisik terhadap warga Palestinadi sana adalah politik pemberikan sanksi sejak Aksi Bela Al-Aqsha pada Julilalu.
Dalam salinan keterangannya yangditerima Pusat Informasi Palestina Amr menegaskan Israel saat iniberusaha keras merealisasikan ancamannya akan memberikan pelajaran keras kepadawarga Al-Aqsha akibat Bela Al-Aqsha. Israel menggelar operasi penangkapan tokohdan aktivis secara diam-diam tanpa ada sotorotan media. Syekh Raed Shalah sudahmendekam di penjara dan puluhan warga Al-Quds wanita dan laki-laki ditangkap. Sementararabi-rabi Yahudi dilelepaskan bebas melakukan penggerebekan terhadap Al-Aqshadan menistakannya.
Sejak Aksi Bela Al-Aqsha Israelmenggunakan data daftar nama-nama dan rekaman video terhadap aksi di depangerbang Al-Aqsha. Diam-diam kemudian Israel menangkapi mereka setelah itu.
Israel memanfaatkan kelemahan politikArab dan chaos Otoritas Palestina lemahnya sikap Liga Arab dan OKI denganberalih kepada fase yahudisasi dan pembangunan permukiman secaraterang-terangan setelah sebelumnya secara diam-diam.
Amr menilai apa yang terjadi seatini di Al-Aqsha berupa legalisasi permukiman dan pengusiran keluarga Al-Qudsdari rumah mereka dan penangkapan berkelanjutan dilakukan dalam rangkamenghabisi simbol Al-Quds dan memperkokoh eksistensi penjajah Israel denganstatus baru. (at/pip)