Organisasi Human Right Watch(HRW) internasional yang peduli terhadap pembelaan HAM meminta pimpinanpemerintah otoritas Palestina di Ramallah menyelidiki ulang tewasnya arsitekNaivin Awawidah warga Palestina sendiri.
Dalam laporannya kemarin Selasa(5/9) versi yang disebutkan oleh juru bicara badan keamanan di Ramallah tidaksesuai dengan data-data yang ada di Biro HRW di Palestina.
Laporan HRW meyebutkan laporankhusus dengan dokter forensik menjelaskan Awawidah meninggal bunuh diri. Namunkemudian laporan badan keamanan di Tepi Barat menyebutkan bahwa penyebabkematiannya adalah jatuh dari ketinggian. Setelah itu ada versi juru bicarabadan keamanan Adnan Dhamiri bahwa Awawidah tewas karena tabrakan. Ini adasimpang pertentangan antara versi-versi yang ada.
Laporan HRW menambahkanbukti-bukti yang didapat oleh HRW menunjukkan bahwa tewasnya Awawidah karenakejahatan seorang yang terlatih dengan baik dan melakukan ini dengan teliti danhati-hati.
HRW sudah berkomunikasi denganpejabat Otoritas Palestina di Ramallah dan dokter forensic terkait jasadAwawidah agar dilakukan visum namun mereka menolak.
HRW mengingatkan adanyakesengajaan menghalangi pemeriksaan mengungkap kejahatan dan agar pelakukejahatan tidak bebas.
Jasad remaja Palestina Awawidahditemukan tewas di desa Daurah di Hebron dekat salah satu desa Beirzeit utaraRamallah pad 16 Juli lalu. (at/pip)