Koran Haaretz yang  berbahasa Ibrani mengungkapkan adanya kekhawatirandi kalangan dinas keamanan Israel terkait kemungkinan terjadinya eskalasi dalamsituasi keamanan di Tepi Barat dan Al-Quds selama bulan September ini.
Suratkabar Kamis (7/9) tersebut mengatakan dinas intelijen Zionis menggambarkan padabulan September ini adalah bulan yang paling sensitif dalam hubungannya denganorang-orang Palestina. Sementara aparat Keamanan Otoritas Palestina di TepiBarat mengurangi koordinasi keamanannya dengan tentara Israel khususnya dalampenanganan tindak terorisme dan operasi perlawanan Palestina di Tepi Barat.
Diamengklaim sejak peristiwa Al- Aqsa berakhir koordinasi keamanan menjadi tidaknormal. Pertemuan jarang diadakan antara perwira senior Palestina dan Israelungkapnya. “Selain itu ketegangan antara Israel dan Yordania belum surut.Amman sedang marah pada Netanyahu menyusul insiden di kedutaan Israek yangmenewaskan dua warga Yordania sementara Netanyahu memperlakukan pembunuh tersebutsebagai pahlawan.
Haaretzmenunjukkan Yordania menunda kegiatan bersama dengan Israel. Sementara ituprediksi Israel menunjukkan jika situasi kembali menyala di Al-Haram Al-Qudsdiperkirakan Kerajaan Jordania tidak akan terburu-buru untuk melakukanintervensi dan menengahi situasi. (asy/PIP)
