Syaikh IkrimahShabri khotib resmi Masjid Al-Aqsha dan ketua lembaga Tinggi Islam mengatakanIdul Adha menyapa warga Palestina dalam kondisi yang sagat sulit. Diantara kamiada para syuhada terluka dan terpenjara. Warga Al-Quds hidup dalam bara api penderitaansebagai akibat dari kebijakan zalim Zionis.
Dalam suratnyakepada pusat informasi Palestina Shabri mengisyaratkan Kota Suci Al Quds terisolasidiblokade dari semua wilayah Palestina jajahan. Tak ada kegembiaraan di hariIed. Mereka hanya menjalankan ritual agama semata berupa shalat dan berkurban.Ia mengatakan kegembiraan lebaran Idul Adha tak lengkap tanpa hilangnya penjajahandi wilayah mereka.
Seorang muslim diwaktu idul adha senantiasa menjaga perasaaan keluarga para syuhada terluka dantawanan. Mereka saling kunjung mengunjungi kepada mereka yang sedang kesusahan.Saling kasih sayang menghilangkan semua dendam permasalahan diantara mereka. IdulAdha bagi mereka adalah ikut ambil bagian dalam meringankan penderitaan orangyang sedang kesusahan.
Kegembiraan iduladha tak terlihat mencolok akibat kebijakan Zionis yang menyerukan warga TepiBarat untuk mengurang konsumsi barang-barang. Karena kondisi mereka secara umumtidak mengizinkan untuk hal ini.
Shabri mengatakan &ldquokamisangat butuh memanfaatkan hari-hari Ied ini untuk menyambung silaturahimberziarah kepada para keluarga syuhada dan terluka. (asy/PIP)
