Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengecampelanggaran yang dilakukan pihak berwenang di Myanmar terhadap Muslim Rohingyaprovinsi barat Arakan.
“Kami mengutuk kejahatan terhadapMuslim Rohingya yang terus berlanjut. Kita memantau dengan rasa sakit dan pilu hukumanmassal terhadap rakyat Arakan. Mereka menjadi sasaran pembunuhan pembantaian dangenosida di tengah sikap diam internasional dan gagalnya Arab dan Islam dalammenyelesaikan konflik internal&rdquo seperti dilansir anggota biro politik gerakantersebut.”Terorisme pembunuhan dan pemindahan minoritas Muslim di Myanmartelah melampaui deskripsi apapun dan tidak bisa didiamkan” katanya.
“Kami berdiri dengan segala yangkami bisa lakukan dengan memobilitas kekuatan menghubungi Presiden Turki RecepTayyip Erdogan dalam rangka menjelaskan penderitaan orang-orang Muslim diArakan serta mendukung perjuangan mereka.
Sebelumnya Presiden Turki Recep TayyipErdogan meminta para pemimpin dunia untuk berbuat sesuatu untuk membantu MuslimRohingya yang sedang menghadapi genosida pembantaian massal.
Sejak 25 Agustus tentara Myanmar telahmelakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di utara provinsi Arakan. Merekamenggunakan kekuatan yang berlebihan terhadap Muslim Rohingya menurut laporan sejumlahmedia.
Sementara itu  Komisaris Tinggi untuk Urusan Pengungsi PBB(UNHCR) mengumumkan lebih dari 87.000 orang Rohingya melarikan diri dariArakan ke Bangladesh karena pelanggaran hak-hak mereka baru-baru ini. (asy/PIP)
