Gerakanperlawanan Islam Senin (4/9) menganggap keputusan pemerintah Israel yangmembentuk dewan perwakilan pemukim Zionis di Hebron sangat berbahaya danmelampaui garis merah.
Seorangjurubicara gerakan tersebut Abdul Latif al-Qanoua dalam sebuah pernyataan persmengatakan “Keputusan tersebut akan memperkuat kekuatan para pemukim Zionisdi Hebron dimana mereka diberikan layanan kotamadya dan berbagai fasilitaslainya dari kota-kota lain di  Palestina.Keputusan ini menggambarkan preseden berbahaya dan pelanggaran garis merah. PemerintahIsrael tentunya akan menanggung semua konsekuensinya&rdquo katanya.
SebelumnyaPihak berwenang Israel memutuskan untuk memberikan kewenangan kepada daerahpemukiman di pusat Hebron untuk mengatur urusan mereka sendiri di kotamadyasecara independen. Keputusan ini tentu tidak dapat diterima warga Hebron secaraumum karena memberikan hak kepada pemukim di atas tanah Palestina.
“Keputusanini mencerminkan ekstremisme pemerintah pendudukan dan perilaku barbar dalammenangani rakyat Palestina tanah dan tempat-tempat suci” katanya.
Iamenambahkan  kondisi ini sebagai bukti yangtak terbantahkan tentang kegagalan semua proyek pemukiman bersama pendudukannyayang telah menghancurkan semua kesepakatan dengan Palestina. tindakan merekasangat menyakitkan ditengahdan tikaman terhadap semua orang yang bergantungpada perundingan yang sia-sia dengan Zionis.”
Dalamhal ini jubir Hamas meminta masyarakat dan institusi internasional untukmemikul tanggung jawabnya mendesak Israelagar menghentikan kejahatan dan pelanggarannya terhadap rakyat Palestina.
PadaRabu lalu Menteri perang Israel Avigdor Lieberman memutuskan untuk memberikankewenangan khusus bagi  daerah dan kantongpemukiman Israel di pusat Hebron agar dapat mengelola urusan kotamadya secaraindependen.(asy/PIP)
