Dengankemarahan bercampur ironi yang menyakitkan para aktivis Palestina di mediasosial terus memantau sumbangan truk-truk berisi obat-obatan dari OtoritasPalestina di Tepi Barat yang dikirim ke Venezuela. Di saat jatah untuk JalurGaza tidak diberikan Gaza diharamkan mendapatkan obat-obatan dan rujukan mediske luar bagi pasien yang sangat kritis dan tidak bisa ditangani di Jalur Gazaakibat tidak adanya obat-obatan dan peralatan medis karena blokade yang terusberlanjut atas Jalur Gaza.
KementrianKesehatan Palestina di Ramallah pada hari Ahad (20/08/2017) mengumumkanpengiriman truk-truk obat-obatan ke Venezuela sebagai sumbangan dari OtoritasPalestina atas keputusan dari Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas.
AnggotaKomite Pembebasan Blokade Adham Abu Salamiyah mengatakan &ldquoTidakkah Abbastahu bahwa Gaza lebih dekat dibandingkan Venezuela? Kami tidak anti membelarakyat di dunia khususnya bangsa-bangsa yang membela kebebasan kami. Namunmembunuh rakyat Anda sendiri dan menyumbang orang lain adalah kejahatan.&rdquo
Gudang-gudangobat-obatan di kementrian keehatan Palestina di Jalur Gaza kehabisan stocksejumlah jenis obat-obatan terutama obat untuk penyakit-penyakit  kronis dan serius.
DirekturPusat Kajian Tawanan dan HAM Palestina Fathi Hamduna mengkritisi sikapstandar ganda Abbas. Dia mengatakan &ldquoPasien-pasien kita mati akibat kekuranganobat-obatan sementara itu ayah yang dirindukan menyumbang 3 truk obat-obatanuntuk rayat Venezuela.&rdquo
Menurutdepartemen kesehatan Palestina di Jalur Gaza lebih dari 23 warga termasukbayi meninggal dunia karena tidak mendapatkan surat rujukan berobat ke luar.Sementara itu ada 199 jenis obat yang stocknya nol. Ini yang menjadikan tingkatkekurangan obat mencapai 385%.
WartawanPalestina Ismail Tsawabitah dengan sedih menyindir pengiriman obat-obatan yangdilakukan Otoritas Palestina ke Venezuela di saat Gaza justru diharamkanmendapatkannya. Dia mengatakan &ldquoAnggaplah kami orang Venezuela.&rdquo
Saatmenghadiri pengiriman truk-truk yang mengangkut obat-obatan dari gudangkementrian kesehatan di Nablus Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina RiyadMaliki mengatakan &ldquoKeputusan Abbas menyumbang Venezuela adalah untuk meresponseruan pemerintah Venezuela akibat kondisi kesehatan yang sulit dilami negaratersebut dan upaya kudeta kelompok kanan radikal atas pemerintah.&rdquo
KalanganHAM independen memperingatkan bahwa langkah-langkah hukuman yang diambil Abbasatas Jalur Gaza dengan mengurangi pasokan listrik obat-obatan dan penolakanpenerbiatan surat rujukan medis ke luar mengancam terjadinya tragedi kesehatanyang belum pernah terjadi sebelumnya dan menambah situasi semakin bahayadengan keputusan demobilisasi paksa terhadap ribuan pegawai 3679 di antaranyaadalah pegawai yang bekerja di departemen di Gaza yang mendapatkan gaji daripemerintah di Ramallah dengan demikian mereka bakal dipensiunkan termasukdari mereka ada 942 dokter konsultan dan spesialis.
&ldquoGazalebih dekat dibandingkan Venezuela Pak Presiden&rdquo kata jurnalis dan wartawati PalestinaMervat Abu Jameh. Dia menjelaskan bahwa rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gazamengalami kekurangan 191 jenis obat dan 291 jenis peralatan medis. Dia menyatakanbahwa 3000 pasien membutuhkan surat rujukan medis untuk bisa berobat ke luardengan segera nyawa mereka dalam bahaya dan terancam maut. (was/pip)