Pasukankhusus dari kepolisian Israel pagi kemarin Selasa (15/8) menangkap Syekh RaidShalah di rumahnya di Ummu Fahm.
Sumber-sumbermedia di kota Ummu Fahm menegaskan pasukan Israel dalam jumlah besarmenggeledah rumahnya dan kemudian menangkapnya untuk diintrogasi oleh badankeamanan umum Shin Beth.
Polisi Israeldalam keterangannya bahwa pasukan khusus Israel menggeledah rumah Syek Shalahdan menangkapnya untuk diperiksa di bawah ancaman dakwahan &ldquoprovokasi&rdquo danmendukurng aktivitas gerakan Islam yang sudah dilarang.
Meresponpenangkapan Syekh Shalah koran Israel Maarev mengutip Menteri keamanandalam negeri Israel Gilad Erdan bahwa provokator Raed Shalah memimpin gerakanyang sudah dianggap keluar dari UU karena faktor ideologi.
SementaraMenteri Kependudukan Israel Yoav Galant menyatakan dalam kicauannya di Twitterbahwa tempat Syekh Raid Shalah adalah di belakang jeruji besi dan &ldquoKami akanmembela Israel dari mereka yang menggunakan demokrasi untuk merusak Israel danwarganya&rdquo.
PenangkapanSyekh Shalah ketua Gerakan Islam di Palestina 1948 ini dilakukan di tengahgelombang provokasi atasnya selama peristiwa di Al-Aqsha terakhir. Israelmenudingnya melakukan provokasi di Al-Aqsha.
Syekh Shalahberkali-kali menjadi sasaran penangkapan dan pemeriksaan Israel. Terakhir pada2016 Israel menangkapnya dan menahannya selama 9 bulan dengan dakwahanprovokasi di khutbahnya di Wadi Jouz. Pada Januari 2017 Shalah dibebaskan.
Bahkan SyekhShalah hampir terbunuh karena dibidik oleh polisi Israel dalam usaha penangkapandirinya.
Syekh RaidShalah dijuluki &ldquoSyaikul Aqsha&rdquo karena perannya yang luar biasa dalam membelaAl-Aqsha yang menjadi target kekerasan pasukan Israel sejak lama. SyekhAl-Aqsha juga termasuk yang pertama kali mengungkap sejumlah terowongan bawahtanah yang digali Israel di bawah Al-Aqsha di awal tahun 1995. (at/pip)