Gerakan perlawanan Islam Hamas meminta negara Libanon untukmempercepat pengakuan terhadap hak-hak sipil dan sosial para pengungsiPalestina selain melakukan rehabilitasi permukiman Naher barid hingga takterulang lagi peristiwa Tel Za&rsquotar yang memilukan.
Dalam keteranganya kepada Pusat informasi Palestina Sabtu(12/8) Hamas menyebutkan bersamaan dengan peringatan 41 tahun pembantaian TelZa&rsquotar oleh sejumlah milisi Libanon dengan ini atas nama keluarga korbanorang luka dan para pengungsi Palestina sebagai bentuk solidaritas kepadamereka kami sangat berduka atas kejadian tersebut. Penggusuran penghancurandan pembantaian yang dilakukan mereka sebagai kejahatan perang.
Ia menegaskan tujuan para pengungsi Palestina di Libanonadalah untuk bisa kembali ke negerinya sendiri tidak untuk menetap. Kedamaian dikamp pengungsian adalah juga kedamaian bagi negara Libanon. Semua bentuk pelanggaranhak terhadap mereka tidak akan menyurutkan mereka untuk tetap bisa kembali ketanah air dan membebaskanya dari penjajahan.
Dalam kaitan ini Hamas meminta siapapun yang terlibat dalampembantaian ini harus meminta maaf secara terang-terangan kepada bangsa Palestinadisamping memberikan ganti rugi kepaqda para keluarga korban sertamengembalikan jenazah mereka untuk bisa dikuburkan secara layak.
Hamas meminta untuk tidak memandang masalah pengungsi hanyadari sisi keamanan saja. Namun perlakukanlah mereka dengan pendekatan politikmemperbaiki hubungan kedua bangsa melalui percepatan pengakuan terhadap hak-hakmereka yang akan menambah ketentraman bagi kedua belah pihak. (asy/PIP)