DirekturPerencanaan dan Kebijakan Departemen Pertanian di Jalur Gaza Nabil AbuSyamala mengatakan &ldquoMenurunnya kemampuan daya beli dan pemasukan individuserta benyaknya pengangguran akibat blokade yang diberlakukan sejak beberapatahun atas Jalur Gaza telah menyebabkan merosotnya keamanan pangan di JalurGaza hingga 70%.
AbuSyamala menjelaskan bahwa informasi ini nampak jelas dalam laporan-laporan yangditerbitkan oleh organisasi-organisasi internasional seputar situasi panganyang merosot di Jalur Gaza.
Dia menegaskanbahwa Departemen Pertanian berhasil mencapai swasembada pangan untuk produkindustri dan harga bisa diterima dibandingkan dengan negara-negara tetanggayang mengalami kenaikan harga sangat tinggi melalui pemantauan lapangan danmencegah cara-cara monopoli serta membuka kesempatan kepada seluruh pengusahauntuk mengimpor barang dan dagangan.
Selainmelakukan pemantauan pergerakan jual beli dan penyediaan produk di dalam pasangserta penetapan harga secara seimbang Departemen Pertanian di Gaza jugamencegah impor barang dan dagangan yang sudah tersedia cukup di Jalur Gaza dandiperbolehkan mengimpor yang lainya untuk mewujudkan swasembada.
PejabatPalestina ini menyinggung pembatasan dan hambatan yang diberlakukan pihak OtoritasZionis atas pergerakan impor dan ekspor guna mencegah swasembada di Jalur Gaza.Departemen Pertanian di Jalur Gaza saat ini bekerja di tengah-tengah kondisiyang sangat rumit.
Krisislistrik yang terjadi telah mengakibatkan kerugian luar biasa pada para petanikarena mereka tidak bisa menyediakan air untuk mengairi lahan-lahan pertanianmereka.
Sejak11 tahun berturut-turut otoritas penjajah Zionis memberlakukan blokade ketatterhadap Jalur Gaza. Mereka menutup semua perlintasan dan celah-celah diperbatasan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan dunia luar melalui Mesir atauwilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis sejak tahun 1948. (was/pip)