Badan Ulama Senior di Al-AzharMesir menegaskan semua tindakan dan kebijakan Israel di Masjid Al-Aqsha adalahbatal baik syariat dan hukum tak ada dasar kemanusiaan atau peradaban.
Dalam pertemuan darurat kemarinSelasa (25/7) di Kairo atas nama 17 milyar warga muslim dunia Al-Azharmenolak tindakan dan perilaku Israel yang tidak bertanggungjawab dan provokatifdi Al-Aqsha dan sama saja menantang semua resolusi PBB.
Al-Azhar Asy-Syarif memutuskanuntuk menggelar konferensi internasional terkait Al-Quds (Jerusalem) pada akhirSeptember untuk membehas resolusi-resolusi penting terkait isu Palestina yangdidahului dengan komunikasi dengan sejumlah lembaga dan badan terkait.
Al-Azhar meminta dalampertemuannya kemarin agar negara-negara lembaga UNESCO badan Islam Dunia danLembaga HAM untuk menjalankan kewajibannya membebaskan rumah-rumah Allah diAl-Quds dan Palestina serta tempat ibadah lainnya di dunia dari hegemonikekuasaan rasis.
Lembaga rujukan internasionalini memperingatkan dunia agar tidak diam dari tindakan permusuhan Israel yangmembuka pintu perang agama yang bisa mengancam perdamaian dunia. LembagaPendidikan dan ilmiah serta kementerian di seluruh dunia Islam agarmeningkatkan kepeduliannya terhadap persoalan Al-Quds dan Palestina dalamkurikulum Pendidikan dan khutbah jumat di masjid-masjid dan program kebudayaandan media massa.
Pada hari Jumat lalu (14/7)Israel menutup Al-Aqsha dan melarang shalat Jumat di sana untuk pertama kalinyasejak seperempat abad setelah tiga orang Palestina melakukan serangan ke polisiIsrael yang menewaskan dua polisi Israel dan melukai lainnya.
Ahad berikutnya Israel membukasebagian pintu Al-Aqsha namun mensyaratkan lewat gerbang elektrik yangdiperiksa secara ketat dan otomatis. Tindakan Israel ini dikecam oleh tokoh danrakyat Palestina menolak langkah Israel ini yang akan mengubah status quo diAl-Quds dan Al-Aqsha.
Pada Selasa kemarin (25/7)Israel membongkar pintu-pintu elektrik (pintu dengan detector logam) dandiganti dengan jembatan besi yang dipasang kamera cerdas. Pada saat yang samamelakukan penggalian. Akibatnya warga Al-Quds menolak keras tindakan Israelini dan melanjutkan shalat-shalat mereka di depan gerbang-gerbang Al-Aqsha danmenolak segala kebijakan dan prosedur Israel yang baru ini. (at/pip)