Gerakan Perlawanan Islami Hamasdi Tepi Barat menyerukan agar ada intervensi segera menekan Israel menghentikantindakannya di Masjid Al-Aqsha yang ingin mengubah simbol-simbol penting danmemaksakan status quo baru di sana.
Dalam statemen persnya melaluijuru bicara Husam Badran menanggapi peristiwa-peristiwa di Al-Quds yangmenggelinding dengan cepat bahwa Israel berusaha menerapkan status quo baru disana dengan mengubah simbol-simbol Al-Aqsha. Bahkan Israel menggunakan buldoseruntuk menggusur sebagian pepohonan dan batu yang merupakan tempat perlintasanke Al-Aqsha dengan gerbang Asbath.
Hamas menyebut Israelmemanfaatkan situasi lemah umat islam tanpa ada yang membela kecuali wargaAl-Quds sendiri yang berjaga di sana siang malam di gerbang-gerbang Al-Aqsha.
Dalam salinan pernyataan yangditerima Pusat Informasi Palestina Badran menyebutkan pemuda Al-Qudshari ini memberikan yang paling besar dalam pengorbanan membela harga diri dantempat suci umat Islam. Karena itu bangsa Arab dan umat Islam berkewajibanmembela dan menolong mereka dengan sarana apapun yang memungkinkan. SebabAl-Aqsha milik umat Islam semuanya dan membebasnya menjadi kewajiban semuanya.
Badran mengajak pemudaperlawanan di Tepi Barat untuk berangkat ke titik-titik pertemuan dengan Israelpenjajah di seluruh wilayah sehingga Israel tidak semena-mena dan hegemoniterhadap Al-Quds dan warganya. Agar penjajah Israel sadar bahwa status quo barudi Al-Aqsha tidak bisa diterima.
Badran memperingatkan bahayaakibat tindakan Israel membongkar gerbang elektrik (detector logam) danmenggantikan menjadi kamera pengintai cerdas. Usaha Israel ini hanya inginmeredam kemarahan rakyat Palestina dan umat Islam. Aksi perlawanan murka danunjuk rasa menentang Israel harus terus dilanjutkan membela Al-Aqsha danAl-Quds. (at/pip)