Kantorberita intelijen Zionis &ldquoWalla&rdquo mengatakan bahwa PM Zionis Benjamin Netanyahutelah mengeluarkan instruksi yang memerintahkan kepada polisi penjajah Zionisuntuk menggeledah para jamaah yang masuk ke masjid al-Aqsha. Perintah inidikeluarkan beberapa jam setelah otoritas Zionis memutuskan untuk menghilangkanpintu-pintu elektrik dan menggantinya dengan CCTV yang pengerjaannya akanselesai dalam enam bulan.
Menurut&ldquoWalla&rdquo keputusan ini diambil setelah ada komunikasi dan diskusi melaluitelepon antara Netanyahu dan Menteri Keamanan Zionis Jilad Ardan. Keduanya sepakatuntuk menggeledah jamaah yang masuk ke masjid al-Aqsha secara individu dan denganmenggunakan alat pendeteksi metal manual.
Keputusanini muncul setelah ada jajak pendapat yang dilakukan saluran TV2 Zionis yangmenunjukkan bahwa mayoritas orang Zionis meyakini bahwa penghilangan pintuelektrik dari gerbang-gerbang masjid al-Aqsha merupakan kemunduran daripemerintah Zionis.
Padahari Selasa kemarin otoritas Zionis menghilangkan pintu-pintu elektrik yangdipasang di depan gerbang Asbat salah satu pintu masjid al-Aqsha dan digantidengan sistem kamera cerdas yang pengerjaannya akan selesai 6 bulan mendatangdengan jumlah anggaran mencapai 100 juta shekel yang didasarkan kepadakeputusan yang dikeluarkan dewan menteri kecil Zionis utnuk urusan polisikkeamanan dan kabiner.
Protesdan konfrontasi terus terjadi di al-Quds antara pasukan penjajah Zionis danwarga Palestina yang memprotes pemasangan pintu-pintu elektrik digerbang-gerbang masjid al-Aqsha yang bisa digunakan jalan masuk para jamaah kemasjid al-Aqsha. Hal ini dinilai orang-orang Palestina sebagai upaya daripenjajah Zionis untuk memberlakukan kedaulatannya atas masjid al-Aqsha.
LembagaIslam berwenang di al-Quds memutuskan untuk terus menolak dan tidak masukmasjid al-Aqsha sampai ada laporan dari dinas wakaf Islam terkait situasi didalam dan di luar masjid al-Aqsha.
Sementaraitu Presiden Mahmud Abbas pada Selasa malam menyatakan terus melanjutkankeputusan pembekuan koordinasi keamanan antara Otoritas Palestina dan Israel. Sampaimasalahnya kembali seperti semula seperti sebelum terjadi krisis di al-Aqsha.(was/pip)