Laporan Pusat HAM Al-Mizankemarin Selasa (18/7) mengatakan tingkat pencemaran air laur di Jalur Gazamencapai 73% yang mengancam kesehatan warga dan nyawa mereka. Akibat kasus inibisa terjadi bencana kemanusiaan.
Al-Mizan menambahkan dalamlaporannya bahwa kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza dengan berlanjutnya krisislistrik akibat blokade yang diterapkan oleh Israel sejak tahun 2007 semakinkeras dan mencapai anti klimaksnya. Hal itu kemudian diperparah olehdisintegrasi dan perpecahan internal politik Palestina.
Pemadaman listrik dalam seharibisa lebih dari 20 jam di sejumlah wilayah di Jalur Gaza. Akibatnya kehidupandi Jalur Gaza lumpuh total terutama bagian layanan vital penting bagi wargaJalur Gaza. Terutama layanan kesehatan dan lingkungan. Kemudian itu semuadiperparah oleh air yang tercepat yang bisa menciptakan bencana lingkungan.
Limba yang dibuang ke JalurGaza lebih dari 110 ribu meter kubik setiap hari tanpa ada pengolahan limba.
Setelah didata oleh kementeriankesehatan soal kualitas lingkungan di awal Juli ternyata tingkat pencemarahair laut sangat tinggi hingga mencapai 73% di pantai jalur Jalur Gaza mencakupRafah Qararah Zahrah Gaza dan Jabalia.
Akibatnya satu-satunya sumberair di Jalur Gaza adalah air tanah untuk keperluan minum dan pertanian. Lahanpertanian pun terancam.
Al-Mizan meminta masyarakatinternasional terutama dalam hal ini PBB untuk segera menghentikan situasidrastis kemanusiaan dan menjamin pasokan listrik untuk Jalur Gaza mengambillangkah segera menjamin pengembangan kinerja mesin pengolah limba dan mengatasipencemaran air yang ada sebelum warga di mati kelaparan atau karena krisis.
Sikap diam masyarakatinternasional ini bertentangan dengan hukum dan moral bahkan undang-undangkerjasama internasional terkait lingkungan. (at/pip)