Presiden Otoritas PalestinaMahmud Abbas mengecam keras aksi berani mati di Al-Quds. Hal itu disampaikannyadalam kontak telepon hari ini dengan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Seperti diberitakan kantorberita resmi Palestina WAFA Abbas menolak keras aksi serangan terhadapyahudi di Masjid Al-Aqsha itu sebagaimana ia menolak segala aksi kekerasan dimanapun terutama di rumah ibadah. Namun agaknya Abbas lupa bahwa eksistensikeamanan militer Israel di Al-Aqsha dan halamannya adalah tindakan illegal danbentuk penjajahan yang harus dilawan.
Abbas meminta agar &ldquoprosedurIsrael&rdquo menutup Al-Aqsha bagi jamaah shalat umat Islam. Padahal prosedur inisudah kedua kali sejak tahun 1969.
Abbas memperingatkan implikasidari prosedur penutupan Al-Aqsha ini karena akan mengubah status quo dilapangan bagi tempat suci.
Sementara itu Netanyahumenyatakan status quo di tempat suci saat ini tidak akan berubah. Meski begituia meminta agar situasi ditenangkan. (at/pip)
