Perusahaandistribusi listrik di profinsi Gaza Kamis (13/7) mengatakan presentasikekurangan bahan bakar listrik di Gaza mencapai 85% disamping ada pengurangnyajalur Mesir dan berhentinya salah satu pembangkit listrik mati total.  
Dalamketerangannya perusahaan ini menyebutkan kebutuhan listrik Gaza perharinyamencapai 600 megawatt. Sementara kemampuan listrik Gaza hari ini hanya 70megawall saja. Otomatis harus ada pengurangan aliran listrik di semua wilayahnya.
Iamenyebutkan pasokan listrik mengalami krisis sejak pengurangan jalur Israeldari 120 negawatt menjadi 70 megawatt saja. Oleh karena itu penerangan listrikhanya bagi wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan saja yang mulai dilaksanakansejak awal Juli saja dengan kemampuan dua jam saja perhari bagi semua wilayahdistribusi.
Iamemperingatkan kebijakan ini sangat bahaya karena akan menyangkut sisi-sisikemanusiaan kehidupan lingkungan dan lain sebagainya dan tentu sangat berpengaruhkepada semua sektor seperti perairan kesehatan rumah sakit medis danpelayanan kemanusiaan yang sangat mendasar.
Dalamkaitan ini ia meminta pihak-pihak nasionalis maupun politisi di berbagaipartai dan wadahnya untuk melakukan tanggung jawabnya dalam masalah inisecepat dan sebisa mungkin. Misalnya dengan mengembalikan pasokan normallistrik Gaza disamping menghilangkan sejumlah kendala demi tersalurkanya BBM Mesirke Gaza.
Iajuga menghimbau semua lembaga dan yayasan internasional bidang HAM untuk jugamendesak masyarakat internasional terutama PBB melakukan tanggung jawabnyadalam hal ini. (asy/Pusat Informasi Palestina)