UniEropa pada hari Sabtu (8/7/2017) meminta otoritas penjajah Zionis meninjaukembali keputusannya untuk membangun ratusan unit rumah permukiman Yahudisecara ilegal di timur al-Quds.
JurubicaraUni Eropa di tanah Palestina Syadi Othman mengungkapkan penolakan Uni Eropaterhadap proyek pembangunan permukiman baru yang diumumkan Israel denganditerbitkannya izin pembangunan lebih dari 1500 unit permukiman ditambahpembangunan unit-unit lain di kampung Syaikh Jarah di al-Quds.
Sepertidikutip kantor berita Arab &ldquoQuds Press&rdquo Othman menegaskan sikap Uni Eropa akanpentingnya Israel menahan diri dari membangun rumah-rumah di komplekspermukiman Yahudi yang didirikan secara ilegal di Tepi Barat dan al-Qudskarena dinilai sebagai proyek ilegal sesuai dengan hukum internasional danmenjadi penghalang setiap upaya untuk mendorong proses politik jugamenghalangi setiap peluncuran perundingan apapun yang akan datang antara Palestinadan Israel.
Dia menegaskanbahwa sikap Uni Eropa fokus pada hukum internasional yang menilai bahwa tanah Palestinatersebut adalah tanah terjajah yang diduduki penjajah Zionis dan karena itutidak boleh ada aktivitas pembangunan apapun yang merubah petunjuk-petunjukdaerah tersebut.
Dia mengingatkanbahwa komunikasi terus berjalan dengan pihak ZIonis untuk menekannya agar menghentikanproyek permukiman Yahudi ini. Karena jika pembangunan permukiman Yahudi secarailegal ini terus berlanjut makan semua pihak akan kehilangan pilihan solusi duanegara. (was/pip)