Seorang bayi di Gazaakhirnya meninggal syahid menyusul sikap Otoritas Palestina yang melarang transferpasien keluar Gaza. Pada saat yang sama menterian kesehatan Gaza mengumumkanSOS bagi pasien-pasien yang butuh penanganan medis di luar seperti persalinandan lainya. Ia memperingatkan korban akan terus berjatuhan jika kebijakanlarangan berobat keluar Gaza tetap dilanjutkan.
Juru bicaradepartemen Kesehatan Asyraf Qadurah menegaskan satu bayi Mushab Bilalakhirnya meninggak menyusul larangan transfer keluar Gaza berdasarkan keputusandari  pemerintahan Otoritas Palestina di TepiBarat. Ia mengisyaratkan sejak enam hari lalu pihaknya telah mengajukanpermintaan rujuk ke luar negeri bagi pasien-pasien Gaza.
Berdasarkan informasidari departemen kesehatan menyebutkan kebijakan pemerintah Otoritas Palestina telahmenyebabkan sembilan pasien sejak krisis terakhir hingga hari ini.
Qadurah mengatakansejumlah bayi meninggal saat terjadi persalinan atau kelahiran. Kebanyakan persalinanharus dirujuk ke rumah sakit di luar Gaza secepatnya. Perubahan kondisi setiapsaat butu penanganan segera.
Ada seorang bayiyang sudah meminta surat izin rujuk ke rumah sakit di luar Gaza. Namun hianggahari  kekahiranya tidak kujngungjuga ada respon dari pemerintah. Ia kini tergeoleh di ruang perawatan bayi. Kondisinyaterus memburuk. (asy/pip)
