Tue 6-May-2025

OP Ancam Perusahaan Listrik Gaza Akan Hentikan Pernjanjian

Rabu 21-Juni-2017

Secararesmi Otoritas Palestina di Ramallah mengirim ancaman kepada perusahaanoperasional stasiun pembangkit listrik Gaza bahwa mereka akan menghentikan akadperjanjiannya di saat perusahaan tersebut mengoperasikan stasiun pembangkitlistrik setelah pasokan bahan bakar Mesir tiba di Jalur Gaza.

Untukpertama kalinya pada hari Rabu (21/6/2017) Otoritas Mesir mengizinkan pasokansatu juta liter bahan bakar industri ke Jalur Gaza melalui gerbang perlintasanRafah guna mengoperasikan stasiun pembangkit listrik di Jalur Gaza yangberhenti sejak lebih dari dua bulan karena tidak ada bahan bakar.

Instruksiyang sampai ke menejemen perusahaan pembangkit listrik di Gaza memperintahkanuntuk tidak menerima bahan bakar dari Mesir atau tidak mengoperasikan stasiunpembangkit listrik. Pesan ini bernada keras mengencam akan menghentikan akadkerja sehingga bisa mengancam dana para investor.

SebelumnyaPresiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas telah mengambil langkah-langkah balasdendam terhadap Jalur Gaza &ndash dengan dalih untuk menghukum Hamas &ndash di mana yangpaling menonjol adalah pengajuan permintaan kepada penjajah Zionis agarmengurangi arus listrik ke Jalur Gaza. Hal ini diakui sendiri oleh penjajahZionis dan sudah dilaksanakan sejak dua hari terakhir secara bertahap. Di manaarus listrik yang dikurangi hingga saat ini sudah mencapai 24 megawatt daritotal 120 megawatt. Diperkirakan pengurangan akan terus dilakukan hinggamencapai 40%.

Belakanganini tersiar informasi seputar sikap Otoritas Palestina yang menolak kedekatanantara gerakan Hamas dan otoritas Mesir dan juga pertemuan-pertemuan yangdiadakan belakangan ini dengan para pimpinan yang dekat dengan Muhammad Dahlan.

Perusahaanlistrik Palestina di Gaza ini didirikan pada tahun 1999 dan menandatangani kontrakperjanjian monopoli penyedia listrik di Gaza selama 20 tahun sehingga bisamembangun dan mengoperasikan stasiun listrik yang bisa menghasilkan 560megawatt yang dilaksanakan 4 tahap masing-masing tahap 140 megawatt namun baruterlaksana tahap pertama saja.

Berdasarkankontrak monopoli ini stasiun pembangkit listrik mendapatkan sekitar dua jugadolar setiap bulan baik beroperasi atau tidak. Sementara pihak lembaga OtoritasPalestina yang menyediakan bahan bakar untuk mengoperasikannya. Para pemiliksaham utama di stasiun pembangkit listrik adalah para eksekutif di Otoritas Palestinadan gerakan Fatah serta pada penyandang dana stasiun pembangkit listriktersebut ada juga saham milik pohak Amerika dan Israel.

Untukdiketahui bahwa pembangkit tenaga listrik ini beberapa kali mengalami seranganselama perang yang dilancarkan penjajah Zionis ke Jalur Gaza. Hal ini berdampakpada kinerja dan kemampuan serta kapasitas penyimpanannya terlebih lagistasiun pembangkit listrik ini termasuk stasiun pembangkit lama yang sudahtermakan usia.&nbsp(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied