Hubungan antara otoritas Palestinadan Israel penjajah dalam pengetatan blokade Jalur Gaza. Mulai dari krisislistrik pemangkasan pajak masuknya bahan makanan air bahkan Mahmud Abbasingin menguasai Jalur Gaza kembali melalui agresi perang sekalipun.
Itulah teori yang mencobadisimpulkan oleh tim penerjemah dari Pusat Informasi Palestina terkaitvisi pengamat media massa Israel dan pejabat politik penjajah zionis dimanamereka akan melakukan sejumlah langkah bersama antara Israel dan otoritas Palestinauntuk mencekik lebih kuat Jalur Gaza. Paa saat yang sama para pendukung JalurGaza dari luar seperti Qatar dan Turki juga ikut dicekik.
Sebelumnya PM Israel BenjaminNetanyahu berusaha melempat bola ke lapangan Otoritas Palestina soal krisis listrikdi Jalur Gaza. Ia meminta kepada Menteri-menterinya agar tak bicara soal ininamun lebih menekankan bahwa persoalan ini adalah internal Palestina antaraOtoritas dan Hamas dan Israel tidak ikut campur.
Agresi Jalur Gaza Kembali
Dalam tulisan redaksional dikoran Yediot Aharonot yang ditulis Rony Shaked menegaskan bahwa AbuMazen (Mahmud Abbas) ingin melepaskan diri dari Jalur Gaza dengan memanfaatkansituasi regiona terutama di tengah krisis Qatar dan Teluk. Abbas disebutmenekan sejumlah negara agar menghentikan dukungannya kepada Jalur Gazaterutama melalui Mesir agar memperketat blokade membiarkan Saudi tak pedulidengan krisis Gaza dan membiarkan Eropa dengan krisis dalam negerinya.
Shaked menyatakan kini Gazasendirian dan menjadi alat permainan koalisi dan persekutuan serta aksi salingboikot di Timur Tengah. Entah kenapa harus Jalur Gaza yang membayar krisis ditimur tengah. Abu Mazen juga menekan secara ekonomi terhadap Jalur Gaza denganmengurangi gaji 58 ribu pegawai pemerintah Palestina di Jalur Gaza hinggasepertiga. Sementara pengangguran menyentuh angka 40% sehingga daya beli sangatrendah.
Kini akibat krisis listrik bencanainfrastruktur hancur di Jalur Gaza.
Menurut Shaked meski ditekan agarrakyat Palestina di Jalur Gaza murka kepada Hamas justru mereka murka kepadaOtoritas Palestina dan para &ldquopemain Arab&rdquo. Israel dan Mesir dengan perbedaankepentingan politik dan keamanan namun keduanya justru mau saja menuruti AbuMazin agar mengurangi suplai listrik ke Jalur Gaza.
Gaza Siap Meledak
Shaked meyakini bahwa persoalanGaza tidak akan menguap bahkan ia akan menjadi masalah bagi Israel sehingganegara penjajah ini harus berfikir diluar permainan saat ini. Gaza dinilaisebagai ancaman strategi bagi Israel yang mengkhawatirkan situasi Jalur Gaza akanmenjurut kepada peperangan.
Beradu Kepentingan
Moshe Elad dalam artikelnya dikota Yesrael Al-Youm menyatakan Mahmud Abbas meyakini bahwa penguasannyakepada kepada Jalur Gaza bisa dengan menggunakan pengungkit politik danekonomi. Itulah yang menjadi penyebab kegagalan 28 usaha rekonsiliasi dariMesir Turki Qatar dan sebagian negara Eropa.
Menurut Elad perang listrik diJalur Gaza adalah usaha Abbas menguasai public Palestina. kesamaan kepentingan OtoritasPalestina dan Israel adalah menghabisi Hamas dan itu dilakukan dalam bentukkoordinasi keamanan dan ekonomi.
Elad menyatakan koordinasikeamanan akan memungkinkan Abbas bergerak bebas di Ramallah tanpa takut Hamasdan koordinasi ekonimi dimulai dari pengurangan jatah listrik Jalur Gazatermasuk melarang masuknya bahan makanan air besih ke sana. Sehingga kehidupandi Jalur Gaza akan sulit dan berat. Jika situasi terus berlanjut maka akanterjadi perang. Mahmud Abbas yakin Israel akan menggunakan teori Lieberman dimanakonfrontasi Israel mendatang dengan Hamas harus menjadi konfrontasi terakhirsebab tidak mungkin berperang dengan Hamas sekali dalam tiga tahun.
Ini Kejahatan
Anggota Knesset Israel asal PalestinaArab Isawi Furaij menegaskan pemutusan terhadap listrik Jalur Gaza oleh Israeldan membiarkan 2 juta warga Palestina hidup sebagai tawanan hanya karenaperbedaan politik merupakan kejahatan kemanusiaan. &ldquoTidak mungkin memanfaatkanpenderitaan rakyat Gaza untuk melakukan pemerasan politik.&rdquo
Dalam keterangannya iamemperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza bisa jadi akan menjadi ledakan jikapenderitaan rakyat di sana semakin keras dengan listrik yang terus diputus. Jikaini terjadi tidak ada gunanya bagi Palestina dan Israel.
Iklim politik di kawasankunjungan Trump ke kawasan justru memberikan peluang bagi pemutusan listrik di JalurGaza. &ldquoMemberikan sanksi kepada Hamas dan 2 juta warga di Jalur Gaza tidak bisaditerima. Itu politik salah dan tidak mungkin akan terwujud perdamaian tanpaada Hamas.&rdquo Tegasnya. (at/pip)