Kementerian luar negeri Qatar dalamketerangan persnya mengungkapkan keheranan dan menyesalkan keputusan negaraSaudi UEA dan Bahran menutup semua perbatasan baik darat udara sertamemutuskan hubungan diplomatiknya.
Kementerian luar negeri Qatar mengatakankebijakan ini tak beralasan hanya dibangun diatas prasangka dan klaim-klaimsaja tak punya dasar yang benar. Ia menambahkan Qatar dalam hal ini mengalamigelombang provokasi yang didasarkan pada tudingan dan rekayasa politik yangmenunjukan adanya niat tidak baik merugikan negara Qatar.
Sebelumnya Saudi UEA dan Bahrain sertaMesir mengumumkan dalam pernyataan secara terpisah memutukan hubungandiplomatik dengan Qatar dengan mengumumkan penutupan semua perbatasanya baikudara darat dan lautnya. Selain akan mengusir warganya.
Sementara itu kementerian luar negeriQatar mengisyaratkan negaranya sebagai anggota Dewan Kerja Sama negara-negaraTeluk masih berlaku dan komit dengan perjanjianya. Pihaknya juga menghormati kedaulatannegeri lainya dan tidak intervensi dnegan urusan dalam negeri tetangganya. Selainitu Qatar tetap menjalankan kewajibanya memerangi terorisme dan radikalisme.
Sangat jelas upaya penggembosan opiniumum di kawasan telah gagal secara khusus dan ini akan terus berlangsung. Perbedaandalam pengambilan keputusan terhadap negara tetangga di Dewan Kerja Sama NegaraTeluk sebagai bukti tidak adanya alasan legal untuk keputusan tersebut yangmemang dibuat bekerja sama dengan Mesir. Tujuanya jelas menerapkan rekomendasiterhadap Qatar.
Ia mengisyaratkan &ldquosejumlah klaim&rdquo yangdijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk memutuskan hubungan dari ketiganegara tersebut tampak meyakinkan adanya rencana untuk menyebar upaya opiniyang mengandung kebohongan ungkapnya.
Namun ia menegaskan pemutusan hubungandengan Qatar tidak akan mempengaruhi kehidupan alami wargannya. Pemerintah akanmengambil langkah-langkah untuk menjamin hal tersebut dan menggagalkan upayamempengaruhi masyarakat serta perekonomian Qatar.
Terakhir Qatar mengungkapkan penyesalanyaatas keputusan tiga negara tersebut yang sangat tidak relevan dalam kondisikali ini. (asy/Pusat Informasi Palestina)
