Tue 6-May-2025

Hak Kembali Bisa Terwujud Ini Syaratnya

Selasa 23-Mei-2017

Persoalan paling krusial danmendasar bagi bangsa Palestina adalah status &ldquopengungsi&rdquo bagi sebagian besarrakyatnya yang terusir dan terbuang secara paksa selama puluhan tahun hinggaberanak-pinak di negeri orang. Sehingga kembali dan pulang kampung ke halamanmereka di Palestina adalah hak yang tidak bisa ditawar-tawar. Mungkinkah ituterjadi sementara tanah mereka sudah beralih penduduk dikuasai oleh &ldquonegarabuatan yang disebut Israel&rdquo dengan kekuatan militer dan dukungan negaraadidaya&rdquo?

Ketua Konferensi RakyatPalestina Rantau Anis Fawzi Qasim menandaskan bahwa yang pertama melalui sikapkonsistensi dari dasar pemikiran paling dalam sehingga menjadi keyakinan taktergoyahkan. &ldquoKita harus komitmen dan konsisten dalam memperjuangkan hakkembali pengungsi Palestina. itu hak kita dan harus diletakkan di depan kitasebagai agenda utama tidak ada tawar menawar. Bisa jadi kondisi menyakitkandan keterusiran ini akan berlangsung selama 100 hingga 200 tahun. Namunyakinlah itu tidak akan lama. Di Palestina inilah tempat tinggal kita danmenetap selamanya.&rdquo Tegas Anis

Kontributor Pusat InformasiPalestina di Amman bertemu dengan Qasim mewawancarinya. Ia sendiri selamabertahun-tahun ia tinggal sebagai pengungsi dari desa Qalqiliah di tahun 1965.Tanpak di kantornya dipenuhi buku rujukan hukum yang menegaskan identitas ArabPalestina dan hak kembali ke kampung halaman Palestina. Qasim kini dikenalsebagai pakar hukum internasional.

Qasim berkali-kali menyatakanharus ada langkah darurat membangun kekuatan jati diri. &ldquoKami memilikiperangkat-perangkat perjuangan maha penting namun tidak memiliki pimpinannasional yang peka.&rdquo Tegasnya. Ia menyebut pimpinan dan elit Palestina samadengan pimpinan rezim Arab dimana masih bersandar kepada bantuan dan kekuatanbarat. Sehingga tidak ada perubahan yang diharapkan kecuali harus membangunpimpinan Palestina baru dan strategi baru.

&ldquoBenar kita memiliki revolusidan gerakan pembebasan nasional yang menyita perhatian dunia. namun kitasiapkan itu dan kita tinggalkan kerja bersenjata kita tinggalkan pusat-pusatstudi dan riset kita tinggalkan kemampuan dan potensi bangsa Palestina dankita mengandalkan bangsa barat. 70 tahun kita berada di maindset yang sama.&rdquoTukas Qasim dalam wawancaranya panjang dengan Pusat Informasi Palestina.

Berikut petikan wawancaranyalengkapnya:

Bagaimana visi masa depanAnda dalam rangka memperkuat dan konsilidasi merealisasikan hak kembalipengungsi Palestina? Padahal secara politik dunia ada ketidakpedulian terhadaphak ini dan Israel makin ketat dalam menerapkan status quo di lapangan.

Persoalan Palestina sejakmuncul sampai kini sejak konferensi Inshas (Mesir) di tahun 1946 metode yangditempuh oleh Arab dan Palestina tidak pernah berubah. Mereka semua masihmenunggu bantuan dan pertolongan dari barat. Mereka menuntut Inggris sebagainegara sahabat. Kemudian sekarang mereka meminta tolong kepada Amerika. Selama7 dekade elit Arab dan Palestina tidak pernah belajar bahwa tindakan memintadan mengemis kepada barat dan Amerika adalah sia-sia dan mustahil. Mustahilsekali lagi Amerika dan Eropa akan membantu kita mengembalikan hak-hak kitayang dirampas.

Penyebabnya sederhana yangmenciptakan (mendirikan) Israel di Palestina adalah barat dan mereka mendanaidan mendukung mensuportnya. Karena itu kita jangan tertipu dan beranggapanbahwa barat akan mengembalikan hak-hak kita.

&ldquoVisikami restrukturisasi organisasi PLO dan membangun kekuatan jati diri kembalidari berbagai sisi untuk memulai operasi perlawanan serius mengadapi penjajah.&rdquo

Sayangnya rezim Arab belumbersatu untuk menempuh dan meluruskan rute perjuangan ini. Mereka masihmengandalkan barat. Kita harus mengandalkan kekuatan internal dan potensi anakbangsa Arab. Ini hanya terjadi sekali sepanjang sejarah Arab ketika PresidenMesir Gamal Abdun Nasher yang mengembalikan struktur militer Mesir danmembangun kekuatan jati diri serta bekerjsama dengan Raja Faishal menggunakankekuatan minyaknya sebagai senjata dalam pertempuran. Kemudian presiden Sadatmelanjutkannya. Dan setelah dalam perang 73 menghasilan capaian. Namun setelahitu terjadi kemunduran dan setback (Cam David di tahun 1978).

Sayang setelah itu belum adakemajuan dan justru persoalan Palestina terus mengalami kemunduran.

Apa visi Anda?

Visi kami restrukturisasiorganisasi PLO dan membangun kekuatan jati diri kembali dari berbagai sisiuntuk memulai operasi perlawanan serius mengadapi penjajah. Saat ini Israeldikenal di dunia bukan hanya sebagai negara penjajah namun juga dikenal dengannegara &ldquoapartheid&rdquo dan ini pertempuran sangat berharga. Arab dan Palestinaharus masuk dalam pertempuran ini secara berimbang dan memiliki semangatmenang. Sebab ketika kita katakana Israel negara apartheid maka kami tidakmenuding atau mendakwah namun kita bisa tunjukkan hal itu dengan 54undang-undang asli Israel yang disahkan Knesset kepada dunia.

Ini pertempuran amat seriusnamun mudah dan tidak membutuhkan biaya. Kami tidak meminta beli pesawattempura tau tank atau senjata. Kami meminta ada perang ideologi dan propagandamedia di level dunia untuk membongkar kedok apartheid baru di dunia modern.

Palestina saat ini menjadianggota dalam berbagai badan dan organisasi internasional. Apakah mungkinmemanfaatkan hal itu dalam memperkuat hak Palestina untuk kembali ke tanah airmereka?

Itu kerja dan capaian bagus.Tak mungkin dinafikan urgensinya. Namun harus diakui itu bukan faktor penentudari perjuangan demi kepentingan isu Palestina. Hal itu karena dunia semuanyasebelum dan sesudah bergabung sikap mereka secara nyata di lapangan tidakberubah terhadap persoalan wilayah Palestina yang terjajah bahwa berdasarkankesepakatan Jenewa IV dan kondisi tawanan Palestina sesuai kesepakatan JenewaII dan bahwa prinsip undang-undang internasional kemanusiaan dan bahwa Al-Qudsmerupakan bagian dari warisan kemanusiaan sesuai kesepakatan 1954 resolusi UNESCOrekomendasi Pengadilan Internasional (Justic Court Internasional) yang semuaisi kandungannya menyatakan dan menegaskan sesuai dengan apa yang diusakan olehelit Palestina.

Bagaimana bisa proyek-proyekdan cita-cita hak kembali pengungsi Palestina itu berubah dari sekadar teorimenjadi proyek yang bisa direalisasikan di lapangan?

&ldquoKitaharus mengandalkan potensi diri kita dan kekuatan internal kita dan tidakmengandalkan orang lain. Jika mereka ingin membantu kita itu sangat baik.&rdquo

Ada sejumlah hal yangmembutuhkan integrasi dan saling menguatkan terkait hak kembali dari sisipolitik budaya dan ekonomi. Dimana posisi kita dalam hal-hal tersebut?

Disayangkan tak ada politikpengajaran Palestina yang dilakukan oleh PLO untuk melanjutkan edukasi danpengajaran terhadap warga Palestina di dalam dan luar negeri. Karena itu harusdibentuk Pusat Edukasi Budaya di PLO untuk mencetak generasi-generasi baru Palestinasehingga tetap bisa mempertahankan proyek hak kembali dan melanjutkan kerja denganstrategi baru untuk mendekatkan dengan hak kembali.

Kita harus mengandalkan potensidiri kita dan kekuatan internal kita dan tidak mengandalkan orang lain. Jika merekaingin membantu kita itu sangat baik.

Ada banyak sarana lainnya dilevel internal dan internasional. PLO memiliki bobot internasional yang besardi PBB sebagai gerakan pembebasan nasional.

PLO memiliki hak dalam menuntutdi Majlis Umum PBB agar bisa mencerabut legalitas Israel jika negara penjajahini tidak patuh dengan resolusi PBB nomer 194 yang diperbarui sebanyak 130kali. Karena itu sudah saatnya menuntut PBB agar menghentikan keanggotaan Israeldi PBB dan memboikot mereka secara politik ekonomi ilmiah dan budaya. Sepertiyang pernah terjadi dengan rezim apartaid Afrika Selatan.

Kita memiliki sarana penting untukmewujudkan hak kembali itu jika kita memiliki pimpinan yang peka danmengandalkan kekuatan diri. Pimpinan kita masih meminta dunia agar memberikanbelas kasihan kepada kita.

Sebagai ketua KonferesnsiRakyat Palestina Rantau apakah pimpinan PLO melakukan komunikasi dengan Anda?

PLO hanya menyerang kami. Komitekonferensi yang dibentuk di Istanbul masih mencari dan membahas langkahlanjutan. Kita berharap dalam waktu dekat bisa memetakan jalan yang lebih baik.(at/pip)

Tautan Pendek:

Copied