Militer Israel memprediksi aksi massa dan bentrokan denganwarga Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds semakin memanas dan meningkateskalasinya selama bulan Juni mendatang. Hal itu diakibatkan pertempuran &ldquomogokmakan&rdquo di penjara Israel mendekati bulan Ramadhan semakin memberikan suntikansemangat.
Koran Israel Yediot Aharonot menyebutkan seorang komandanmiliter Israel menyatakan aksi unjuk rasa di desa Nabi Shalih Salwad Hawarahtelah menyebabkan dua orang gugur dan ini bisa memicu ketegangan lebih kuat.
Komandan Israel menyebutkan pasukan Israel bersiapmeningkatkan eskalasi yang bisa terjadi di bulan Ramadhan dan akan mendorongpeningkatan aksi dan bentrokan. Sehingga Israel harus mengerahkan pasukannyalebih banyak di titik persinggungan dan akan menerapkan sejumlah blokade wilayah.
Bentrokan itu sendiri dianggap menjadi ancaman dan akanmemicu aksi berani mati. Terutama di bulan Ramadhan dan aksi mogok makantawanan Palestina di penjara Israel yang meningkat.
Seorang warga gugur syahid kemarin Jumat (19/5) di desa NabiShalih di dekat desa Hawarah setelah seorang warga pemukim dalam aksisolidaritas tawanan.
Rabu sebelumnya seorang pemuda Palestina gugur di Salwadakibat tembakan warga pemukim Yahudi. Saat itu para pemuda Palestina menutupjalan 60 sebagai bentuk aksi solidaritas tawanan. Sementara 10 jalan lainnyaditutup pasukan Israel karena dianggap banyak aksi lempar batu dan bom molotovoleh warga Palestina. (at/pip)