Kementerian Luar Negeri Rusiamengatakan sejumlah prinsip arahan yang terdapat pada dokumen politik Hamas terbarutermasuk sikapnya menerima negara Palestina di wilayah perbatasan jajahan tahun1967 merupakan langkah maju dan menuju arah yang benar.
Kementerian Rusia menyebutkandalam keterangannya di websitenye kemarin Kamis bahwa berangkat dari tugasmewujudkan persatuan nasional maka Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnyadituntut mengambil langkah lebih jauh dari itu dan Rusia bertekad melanjutkandukungannya kepada Palestina dalam persoalan ini.
Kemenlu Rusia menyatakanMoskow merespon dengan kepedulian atas perubahan-perubahan pada Hamas sepertipemilihan Ismail Haniyah sebagai ketua biro politiknya di awal Mei ini danmengumumkan dokumen politik terbaru setelah dibahas dan dikusi panjang.
Dalam poin 20 di dokumen Hamasdinyatakan pendirian negara Palestina merdeka dengan kedaulatan penuh denganibukota Al-Quds (Jerusalem) di wilayah jajahan Juni 1967 disertai dengankembalinya pengungsiu Palestina ke tanah air mereka adalah formula yang sudahdisepakati secara nasional bersama-sama semua untuk di Palestina. selain itujuga penegasan tidak ada kompromi dari sejengkal tanahpun dari Palestina dantidak mengakui legalitas Israel.
Kementerian Luar Negeri Rusiamenambahkan pihaknya akan mendukung secara berkesinambungan persatuan nasionalPalestina di atas prinsip program politik Fatah dan prakarsa perundingan Arab. Perbedaaninternal Palestina harus bisa diatasi karena itu akan menciptakan miliumengatasi krisis yang adil bagi konflik Palestina &ndash Israel berdasarkanperundingan dan perwujudan hak-hak legal bangsa Palestina dalam mendirikannegara merdeka pungkas Kemenlu Rusia. (at/pip)