Tawanan Palestina di penjaraIsrael melanjutkan aksi mogok makan di hari ke-33 berturut-turut. Sementaraitu dukungan massa dan public Palestina terhadap mereka akan terusditingkatkan. Hari Jumat ini saja rakyat Palestina bertekad akan menjadikannyasebagai &ldquohari murka siaga penuh dan genderang perang&rdquo di sejumlah titik diAl-Quds Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Sayap-sayap militer darifaksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza sudah menyerukan agar hari Jumat inisebagai &ldquohari murka siaga penuh dan genderang perang&rdquo demi membela tawananmogok makan.
Melalui juru bicaranya AbuHamzah Brigade Al-Quds menyatakan kemarin jika tawanan Palestina ada yangterkena mara bahaya maka pihaknya tidak akan tinggal diam dan berpangku tangan.Jika aksi damai tidak berguna mengadapi Israel maka mereka hanya bisa pahamdengan Bahasa kekuatan dan kami siap berbicara dengan Israel dengan Bahasa yangsesuai dan dipahami tegas mereka.
Faksi-faksi perlawananmengerukan seluruh masyarakat agar turun ke jalan menghadapi Israel dititik-titik persinggungan dan pos pasukan dan warga pemukim di Tepi BaratAl-Quds atau perbatasan Jalur Gaza. &ldquoHari Jumat ini hari murka untuk membelatawanan Palestina. Aksi massa terus digalakkan untuk memberikan pesan kepadapenjajah Israel bahwa tawanan di balik jeruji besi adalah bangsa yang muliahidup dan besar yang tak mungkin dibiarkan&rdquo.
Aksi protes kemarin telahmenelan korban gugurnya pemuda Palestina Mu&rsquotaz Bani Syamsah dalam aksilongmarch membela tawanan di Hawarah.
Sejumlah tawanan yang mogokmakan kembali kemarin menyatakan akan berhenti minum air. Namun pihak dinaspenjara Israel masih berkeras tidak mau memenuhi tuntutan tawanan. Padahal aksimogok makan sudah sampai kepada fase kritis seperti tegas tim media aksi.
Bahkan Israelmemindah-mindahkan tawanan mogok makan untuk menjatuhkan mental mereka hinggamencapai 500 tawanan yang dipindah-pindahkan.
Puluhan tawanan mogok makanbahkan ada yang kesehatannya sudah kritis dan dievakuasi ke rumah sakit sepertiAhmad Sa&rsquodat dari front rakyat dan Muhammad Al-Qieq. Pengacara tawanan yangberkunjung ke Eskolan menyatakan kondisi kesehatan tawanan mogok makan makinsulit dari hari ke hari. Bahkan ada yang bobotnya turun hingga 20 kg. (at/pip)