DirekturOperasional Badan Bantuan dan Operasional PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)di Gaza Bo Shake memperingatkan memburuknya situasi yang memprihatinkan diJalur Gaza akibat krisis listrik air dan dampak blokade. Dia menyatakan akansegera dimulai rekontruksi 3 ribu rumah yang hancur total dalam agresi Zionis  tahun 2014.
Dalamkonferensi pers di kantor UNRWA di Gaza Rabu (17/5/2017) Bo Shake mengatakan&ldquoKrisis yang terjadi di Jalur Gaza terus meningkat. Ini yang menjadikan situasikemanusiaan semakin memprihatinkan.&rdquo Dia mengisyaratkan kepada krisis listrikair dan pemotongan gaji pegawai yang terjadi.
Dia menambahkan&ldquoGaza gelap gulita dan situasi penduduk memprihatinkan.&rdquo Dia memperingatkanbahwa hal itu akan mengakibatkan hilangnya harapan. Dia memperingatkan bahwakrisis ini akan berdampak secara mendasar pada pengungsi Palestina khususnyapara pemuda.&rdquo
Dia melanjutkan&ldquoDampak situasi ini dramatis. Kita harus menjadikan itu dalam perhitungan.&rdquo Diamenyerukan adanya solusi permanen dan bukan sementara bagi krisis yang terjadidi Jalur Gaza.
Terkaitdengan kemungkinan UNRWA memasok BBM ke Gaza tanpa pajak dia mengatakan &ldquoPersoalanini bukan kewenangan UNRWA.&rdquo Dia menjelaskan tidak adanya niat untuk membuatsolusi mendasar menjadi penghalang penyelesaian masalah ini.
Dia mengatakan&ldquoKami melakukan apa yang kami bisa dari sisi tanggung jawabkami. Namun adamasalah yang tidak mungkin kami selesaikan di Gaza.&rdquo Dia menegaskan bahwa UNRWAakan terus memberikan pelayanan kemanusiaan untuk warga Gaza.
PejabatPBB ini menegaskan dalam waktu dekat akan kembali dilakukan rekonstruksiterhadap 3 ribu rumah yang hancur selama agresi Zionis ke Jalur Gaza tahun 2014lalu. Dia menyatakan dua ribu rumah sudah dibangun kembali atau sedangdibangun sekarang ini.
Dia menyatakanakan mulai melakukan renovasi terhadap dua ribu rumah yang rusak akibat agresiterakhir penjara Zionis. Dia mengatakan &ldquoIni adalah perkembangan yang bagusbila dibandingkan dengan tahun lalu dan masalah-masalah yang kami hadapi dalampersetujui pasokan semen ke Jalur Gaza.&rdquo
BoShake menegaskan bahwa UNRWA memiliki tanggung jawab khusus mendukungmasyarakat Palestina khususnya para pengungsi di berbagai bidang. Dia menambahkan&ldquoKami tahu konteks yang kami kerjakan adalah konteks yang sulit. Para pegawaikami menghadiri krisis yang dihadapi semua pihak.&rdquo
Dia menjelaskanbahwa UNRWA terus memberikan bantuan yang bisa dilakukan &ldquoNamun adamasalah-masalah yang kami tidak bisa melakukan dan menyelesaikannya dan kamimelakukan peran kami untuk menciptakan solusi&rdquo terangnya.
Dia menyebutkanbahwa UNRWA membutuhkan solusi permanen untuk menggantikan solusi-solusisementara yang diberikan melalui pemberdayaan sementara. (was/pip)