Memasuki bulan kedua di harike-31 para tawanan Palestina di penjara Zionis terus melanjutkan peranglambung kosong. Mereka menuntut sejumlah tuntutan pokok mereka diwujudkan olehpihak penjara Zionis yang telah merampas hak-hak tawanan.
Di antara tuntutan utama merekaadalah diakhirinya penahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukumserta bisa diperpanjang berkali-kali kapan saja) diakhirinya kebijakan isolasiindividu tawanan diakhirinya larangan kunjungan keluarga dan tidak adanyapengaturan kunjungan diakhirinya kebijakan pengabaian medis terhadap paratawanan dan tuntutan-tuntutan pokok lainnya.
Hari Rabu (18/5/2017) sebuah suratdiselundupkan dari dalam penjara Zionis. Surat yang dikirim pemimpin tawananHasan Salamah ini meminta perlawanan Palestina membuat aturan yang mencegahtawanan Palestina berada di dalam penjara Zionis lebih dari 3 atau 5 tahunberapa pun besar harga yang harus dibayar.
Di hari yang sama 60 tawanankembali ikut bergabung dalam aksi mogok makan di penjara Jalbu. Mereka menegaskanakan terus melanjutkan perang (perut kosong) mereka sampai mendapatkan hak-hakmereka yang dirampas pihak penjara Zionis faktor waktu tidak akan menjadipenghalang bagi upaya mereka mewujudkan tujuan-tujuannya.
Memasuki bulan kedua aksi mogokmakan kondisi kesehatan para tawanan yang melakukan mogok makan semakinmemburuk. Terutama setelah sejumlah tawanan menyatakan berhenti minum air. Mulaiada perubahan fungsi anggota dalam tubuh muntah darah pusing terus-menerusdan tidak sadarkan diri selain mengalami kesulitan bergerak dan berpindah darisatu tempat ke tempat lain.
Hari Rabu kemarin pihak penjaramemindahkan semua tawanan yang melakukan mogok makan ke penjara-penjara yangdekat dengan rumah sakit. Mereka pindahkan para tawanan dengan menggunakan mobildengan tempat duduk dari besi dengan kondisi tawanan terikat kedua tangan dankakinya selama berjam-jam sehingga menambah penderitaan para tawanan.(was/pip)
