Tue 6-May-2025

Anies Qasim: Pengungsi Palestina Bisa Pulkam Ini Langkah Awalnya

Selasa 16-Mei-2017

Persoalan paling krusial danmendasar bagi bangsa Palestina adalah status &ldquopengungsi&rdquo bagi sebagian besarrakyatnya yang terusir dan terbuang secara paksa selama puluhan tahun hinggaberanak-pinak di negeri orang. Sehingga kembali dan pulang kampung ke halamanmereka di Palestina adalah hak yang tidak bisa ditawar-tawar. Mungkinkah ituterjadi sementara tanah mereka sudah beralih penduduk dikuasai oleh &ldquonegarabuatan yang disebut Israel&rdquo dengan kekuatan militer dan dukungan negaraadidaya&rdquo?

Ketua Konferensi RakyatPalestina Rantau Anis Fawzi Qasim menandaskan bahwa yang pertama melalui sikapkonsistensi dari dasar pemikiran paling dalam sehingga menjadi keyakinan taktergoyahkan. &ldquoKita harus komitmen dan konsisten dalam memperjuangkan hakkembali pengungsi Palestina. itu hak kita dan harus diletakkan di depan kitasebagai agenda utama tidak ada tawar menawar. Bisa jadi kondisi menyakitkandan keterusiran ini akan berlangsung selama 100 hingga 200 tahun. Namunyakinlah itu tidak akan lama. Di Palestina inilah tempat tinggal kita danmenetap selamanya.&rdquo Tegas Anis

Kontributor Pusat InformasiPalestina di Amman bertemu dengan Qasim mewawancarinya. Ia sendiri selamabertahun-tahun ia tinggal sebagai pengungsi dari desa Qalqiliah di tahun 1965.Tanpak di kantornya dipenuhi buku rujukan hukum yang menegaskan identitas ArabPalestina dan hak kembali ke kampung halaman Palestina. Qasim kini dikenalsebagai pakar hukum internasional.

Qasim berkali-kali menyatakanharus ada langkah darurat membangun kekuatan jati diri. &ldquoKami memilikiperangkat-perangkat perjuangan maha penting namun tidak memiliki pimpinannasional yang peka.&rdquo Tegasnya. Ia menyebut pimpinan dan elit Palestina samadengan pimpinan rezim Arab dimana masih bersandar kepada bantuan dan kekuatanbarat. Sehingga tidak ada perubahan yang diharapkan kecuali harus membangunpimpinan Palestina baru dan strategi baru.

&ldquoBenar kita memiliki revolusidan gerakan pembebasan nasional yang menyita perhatian dunia. namun kitasiapkan itu dan kita tinggalkan kerja bersenjata kita tinggalkan pusat-pusatstudi dan riset kita tinggalkan kemampuan dan potensi bangsa Palestina dankita mengandalkan bangsa barat. 70 tahun kita berada di maindset yang sama.&rdquoTukas Qasim dalam wawancaranya panjang dengan Pusat Informasi Palestina yangakan dimuat selanjutnya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied