Keluarga tawanan dari gerakan perlawanan Islam Hamasmenegaskan masuknya gelombang kedua dari para tawanan Palestina 13 hari yanglalu bergabung dalam aksi pembebasan dan kehormatan sebagai bentuk dukunganmereka terhadap aksi mogok makan tawanan yang telah berjuang selama 30 harimenuntut hak-hak mereka serta menolak segala bentuk pelanggaran yang dilakukanpihak Zionis.
Dalam keteranganya pihak keluarga menjelaskanberlarut-larutnya penderitaan tawanan secara umum disebabkan kebijakanterorisme dan tak berprikemanusiaan Israel terhadap para tawanan yang bekerjasama dengan pihak Shinbet intelijen dalam negeri israel.
Mereka melihat Israel sengaja memperparah penderitaan tawaandengan dilarangnya kunjungan para pengacara dan Palang Merah Internasionalkepada para tawanan untuk melihat sejaumana penderitaan mereka. Setelah merekaikut dalam aksi mogok makan serta hilangnya kabar mereka dari media. Akibatnya kekahwatirankami khususnya terkait sikap keras kepanya pengelola penjara yang tidak maumenggelar perundingan dengan para tawanan.
Dalam hal ini pihaknya meminta dibentuknya komite khusus bidanghukum dari kalangan pengacara tawanan untuk mengangkat masalah mereka terkaitkebijakan terakhir larangan kunjungan dari pengelola penjara. (asy/PusatInformasi Palestina)