Pemiludaerah di Tepi Barat usai sudah di tengah-tengah keengganan rakyat secaraterang-terangan karena Otoritas Palestina dan gerakan Fatah telah menamparkesadaran rakyat yang menolak kebijakan pemberangusan dan monopoli danmenerapkan fait accompli yang jauh dari kesepakatan bersama.
Menurutketua KPU Hana Nasher tingkat partisipasi mencapai 50% saja dari mereka yangmemiliki hak pilih. Bahkan di Nablus merosot hanya 28% saja. Ini adalah tingkatpartisipasi sangat rendah dalam pemilu Palestina biasanya yang tingkatpartisipasinya bisa mencapai 85%.
Penulisdan analis politik Imad Shalahuddin melihat bahwa penurunan tingkat partisipasidalam pemilu ini sudah diprediksi di tengah-tengah keadaan frustasi yangdialami warga Palestina. Itu yang pertama yang kedua adalah karena pemboikotangerakan Hamas terhadap pemilu. Dan yang ketiga adalah karena monopoli gerakan Fatahdalam pembuatan keputusan.
Shalahuddinmengatakan dengan pemboikota yang dilakukan Hamas ingin mengetahui besarnyajumlah pemilih atau tingkat partisipasi pemilu di tengah-tengah tidakkeikutsertaan Hamas. Dan Nablus adalah basis gerakan Hamas dan itu terbukti.
Berdasarkandata KPU tingkat partisipasi di kota Nablus tidak lebih dari 19%. Sementara itutingkat partisipasi bertambah di pinggiran kota.
Sesuaikesepakatan faksi-faksi Palestina sebelumnya pemilu daerah seharusnyadilaksanakan pada akhir tahun lalu dengan partisipasi gerakan Hamas. Sebelum akhirnyaMahkamah Agung di Ramallah pada bulan Oktober memutuskan untuk melanjutkanproses pemilu daerah di Tepi Barat dan membatalkan pemilu daerah di Jalur Gaza.
Hamasberpendapat penundaan pemilu daerah di Jalur Gaza memperkuat keadaanperpecahan dan pukulan terhadap upaya rekosiliasi sekaligus ekspresi bahwapemerintah Rami Hamdalah di Tepi Barat bertindak berdasarkan logikakategorisasi dan bertindak seakan dia mengikuti gerakan Fatah. Pada akhirnyapemilu dilaksanakan sesuai dengan aturan baru tanpa kesepakatan bersama.
GerakanFatah menurut Shalahuddin juga ingin tahun arah opini publik di Nablus di saatHamas tidak ikut berpartisipasi dalam pemilu. Karena Fatah adalah gerakan yangakan mendapatkan limpahan suara di tengah-tengah absesnnya Hamas Jihad Islamdan Front Rakyat (PFLP) dalam pemilu.
Meskitidak ikut dalam pemilu daerah di Tepi Barat gerakan Hamas telah menyerukeapda masyarakat untuk memilih yang terbaik dan paling mampu melayani rakyat.(was/pip)