Ketua Biro Politik HamasIsmail Haniyah mengumumkan kemarin Kamis (11/5) bahwa pelaku pembunuhanlangsung atas asy-Syahid dari Al-Qassam Mazen Fuqaha sudah tertangkap danmengaku menerima perintah langsung dari intelijen Israel.
Dalam konferensi pers pimpinanHamas kemarin di depan rumah Fuqaha di kampung Tel Hawa kota Gaza bagianselatan Haniyah menyatakan hari ini tertangkap dan terungkap pembunuhlangsung Mazen Faqaha.
Haniyah menambahkan pembunuhmengaku secara detil melakukan perintah dari komandan intelijen Israel danmenjelaskan seluruh kejahatan ini. Kementerian dalam negeri Palestina di Gazaakan menggelar konferensi pers menjelaskan secara detil dan kemudian melakukanpemeriksaan mendalam terhadap semua yang terkait.
Haniyah mengisyaratkan sejakpembunuhan Mazen terjadi semua aparat keamanan di Gaza menerapkan siaga I danmelakukan kerja strategis melakukan pemeriksaan keamanan sepanjang harimenyisir daratan dan pantai hingga laut dan perlintasan untuk menemukan pelaku.
Ia menjelasakan kerja tersebutsebagai bukti kesetiaan terhadap pejuang Palestina. Bahkan kerja mengungkapkejahatan itu melibatkan seluruh simpatisan perjuangan kemerdekaan.
Karena itu keberhasilanmengungkap pelaku pembunuhan Mazen ini sebagai kerja besar professional dandalam. Ini sebagai bukti akumulasi pengalaman dan kemampuan aparat kemanan diJalur Gaza dan sebagai pukulan terhadap lemahnya keamanan zionis yang berada dibelakangan kejahatan pembunuhan ini.
&ldquoKeberhasilan ini kamipersembahkan pertama kali kepada istri syahid Mazen Fuqaha dan keluarganyaserta orang-orang  yang mencintainya.Juga tentu kepada tawanan Palestina yang kini sedang mogok makan dimana kamiyakin mereka pasti akan memenangkan pertempuran ini&rdquo. tegas Haniyah.
Keberhasilan ini akanmengagetkan dunia bahwa perlawanan Palestina kini tak bisa diremehkan. Israelbertanggungjawab atas kejahatan ini sebab merekalah yang memerintahkan langsungkepada pelaku.
Sejumlah orang bersenjata padaJumat (24/3) membunuh tawanan bebas Mazen Fuqaha di depan rumahnya. Hamas saatitu menuding Israel berada di belakang pembunuhan itu. (at/pip)