Tawanan Palestina di penjaraIsrael masih melanjutkan mogok makan &ldquoDemi Kebebasan dan Kehormatan&rdquo memasukihari ke 22 secara berturut-turut. Mereka menuntut hak-hak dasar merekamengakhiri politik penahanan administratif isolasi sel pribadi akhiri politikpelarangan kunjungan keluarga menghentikan politik pembiaran medis terhadapatwanan dan hak-hak lainnya.
Dinas penjara Israelmeningkatkan prosedur kekerasan terhadap tawanan mogok makan. Meski seorangadvokat tawanan berhasil mengunjungi tawanan Nael Bargoti dan Muhammad Al-Qieq.Kedua advokat tersebut menegaskan dinas tahanan memaksa tawanan bergabungdengan mereka yang mogok makan untuk diadili massal dan diberikan sanksi uangdan sanksi lain termasuk larangan kunjungan dan ke kantin.
Nail Bargoti tawanan yangpernah berada di penjara Israel dengan total 37 tahun. Ia menegaskan kepadaadvokat dari badan tawanan Palestina bahwa dinas penjara Eskolan menyitaseluruh barang-barang mereka kecuali tikar dan pasta gigi serta pakaiantahanan.
Tawanan Muhammad Al-Qieqmenegaskan dinas tahanan Israel menahannya di sel kotor dan sempit. Sehingga seringmuntah-muntah dan berat badannya menurun hingga 6 kg.
Di hari ke 22 ini Israel meningkatkankekerasannya dan tindakan provokatifnya. Israel juga menyebar berita bohonguntuk mengacaukan aksi mogok makan dan menjatuhkan mental mereka. Sementara paratawanan mogok makan menyatakan akan terus melanjutkan aksi mereka sampaimendapatkan kemenangan.
Aksi-aksi rakyat Palestina diluar penjara dan public lainnya terus mendukung aksi mogok makan. Tim NasionalPro Tawanan menyerukan agar aksi mendukung tawanan terus ditingkatkan. (at/pip)