Pimpinan Tinggi Tawanan Hamasmemperingatkan keinginan penjajah Zionis yang akan melaksanakan aturanpemberian makan paksa kepada para tawanan Palestina yang melakukan mogok makandi penjara-penjara Zionis. Pimpinan tawanan Hamas menilai tindakan tersebutberarti deklarasi perang.
Pimpinan Tinggi Tawanan Hamas dalampernyataan yang dirilis hari Jum&rsquoat (5/5/2017) mengatakan &ldquoTekad dan keinginanpenjajah Zionis mendatangkan para dokter bayaran dari luar untuk melaksanakanpemberian makan paksa kepada para tawanan yang melakukan mogok makan padahalditolak oleh para dokter Zionis sendiri karena menjadi ancaman nyata terhadapnyawa para tawanan merupakan bentuk kebijakan represif dan teror lain yangdilakukan penjajah Zionis terhadap para tawanan yang melakukan mogok makan.&rdquo
Sebelumnya media-media Zionismenyebutkan bahwa penjajah Zionis sudah melakukan persiapan awal untukmendatangkan para dokter dari negara asing untuk melaksanakan pemberian makanpaksa para tawanan yang mogok makan setelah asosiasi dokter di israel menolakmelaksanakan aturan ini karena akibatnya bisa mematikan.
Hamas menilai tindakan ini sebagaideklarasi perang terhadap para tawanan dan melanggar garis merah. Hamasmemperingatkan bahwa tindakan itu bisa mengakibatkan ledakan situasi di penjaradan di luar penjara. Karena itu Hamas menilai penjajah Zionis adalahsatu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas akibat buruk dari kebijakan ini.
Sebanyak 1500 tawanan dipenjara-penjara Zionis mulai melakukan mogok makan sejak hari Senin (17/4/2017)lalu bersamaan dengan peringatan hari tawanan Palestina. Tujuan aksi iniadalah untuk mendapatkan hak-hak kemanusiaan mereka yang dirampas olehpengelola penjara Zionis. Jumlah mereka dari hari ke hari terus bertambah.
Sampai saat ini sebanyak 6500tawanan Palestina mendekam di penjara-penjara Zionis 51 di antaranya wanita300 anak-anak 500 tahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukum danbisa diperpanjang berkali-kali kapan saja) dan 1800 tawanan sakit. (was/pip)