Mendapatkankunjungan dari Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier yang akan datang ke TelAviv  sangat penting artinya bagi Zionis.Karena fakta di lapangan muncul indikasi ketegangan yang makin memuncak antarakedua belah pihak yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Surat kabar”Yediot Ahronot” koran berbahasa Ibrani Kamis (4/5) menyebutkan TelAviv  telah menghubungi Kantor KepresidenanJerman untuk menanyakan tentang kemungkinan pertemuannya dengan organisasisayap kiri Israel selama kunjungan tersebut tapi kantornya menolak untukberjanji dalam hal ini.
Surat kabar itumenunjukkan bahwa kurangnya urutan agenda untuk kunjungan mendatangmenimbulkan kekhawatiran dari otoritas resmi Israel. Dan itu disebabkankunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel  ke Tel Aviv pekan lalu untuk memecahkan krisishubungan baik antara Israel dan Jerman yang telah terbina sejak lebih darisetengah abad.
Pembatalanpertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Menteri LuarNegeri Jerman terakhir terjebak dalam mengekspos pelanggaran Israel terhadapwarga Palestina.
Namun menjelang dekatkunjungan presiden Jerman ke Tel Aviv pada minggu depan kekhawatiranmenyelimuti kekhawatiran atas ketegangan baru antara kedua belah pihakterutama mengingat penolakannya untuk berjanji untuk tidak bertemu denganorganisasi hak asasi manusia bertentangan dengan keinginan pemerintah Israel.(asy/PusatInformasi Palestina)