Persatuan WartawanInternasional meminta pemerintah Israel membebaskan 26 wartawan Palestina yangdijebloskan dalam penjara di antaranya ditahan berbulan-bulan tanpa diproseske pengadilan.
Dalam keterangannya kemarinSenin (1/5) Persatuan Wartawan menegaskan tim pelaksananya yang menggelarpertemuan di Moskow Rusia mengdopsi sikap terkait tawanan Palestina denganmenuntut keadilan bagi hak-hak tawanan mogok makan yang sudah memasuki pekan ketigaberturut-turut mengecam kondisi penahanan mereka.
Sikap ini dipertimbangkansituasi kejiwaan dan fisik 26 wartawan Palestina di penjara Israel bersama 1500lebih tawanan yang mogok makan yang digelar sejak 17 April lalu untukmemperbaiki situasi penahanan dan mengakhiri politik isolasi pribadi kekanganterhadap kunjungan keluarga serta mengakhiri penahanan administrasi.
Pihak Persatuan WartawanInternasional menyurati PM Israel dan meminta kepadanya agar membebaskan 26wartawan Palestina di penjara mereka termasuk enam yang ditahan adiministratif(tanpa dakwahan dan proses hukum) lima wartawan dari radio local Hebron yangditahan setahun lebih yang lalu dan masih menunggu diadili.
Mereka menyatakan tindakan Israelmenahan wartawan ini dalam rangka membungkam media melarang mereka bepergiandalam tugas jurnalistik melarang mereka menjalankan tugas peliputan kekerasanfisik dan lain-lain.
Sekjen Persatuan Wartawanmenjelaskan tindakan Israel juga juga melanggara hak wartawan. Terakhir Israelmelakukan tindakan penganiayaan terhadap 9 wartawan dan wartawati saat meliputaksi solidaritas tawanan di Al-Quds beberapa saat lalu.
&ldquoTindakan Israel ini dalamrangka usahanya membungkam suara yang ingin membongkar kejahatan Israel didepan public. Namun sikap kami saja tidak cukup. Perlu ada tekanan duniainternasional untuk memaksa Israel agar membebaskan wartawan yang dipenjarakandan menghentikan pelanggaran terhadap mereka.&rdquo Tegas Sekjen Persatuan Wartawan.(at/pip)