PresidenOtoritas Palestina (OP) Mahmud Abbas pada hari Senin (1/5/2017) berangkat keibukota Amerika Washington. Rencananya dia akan bertemu dengan Presiden AmerikaDonald Trump pada hari Rabu (3/5/2017) untuk membahas cara-cara melanjutkan &ldquoprosesperdamaian&rdquo dengan pihak penjajah Zionis.
Kantorberita resmi Palestina &ldquoWafa&rdquo menyebutkan dalam pertemuan tersebut akandidiskusikan tentang peran yang bisa dimainkan oleh pemerintah Amerika dalammelanjutkan perundingan dama dan mencapai solusi penyelesaian isu Palestina sertamemperhatikan hak-hak historis rakyat Palestina.
Ikutbersama Abbas dalam kunungan ke Amerika ini delegasiyang terdiri dari SekjenKomite Eksekutif PLO Shaib Urekat Wakil PM Riyad Abu Amr Kepala DInas IntelijenUmum Jenderal Majid Faraj Penasehat Presiden Urusan Ekonomi dan Ketua DanaInvestasi Muhammad Mustafa Jurubicara Kepresidenan Nabil Abu Radina danPenasehat Presiden Urusan Diplomatik Majdi Khalidi.
Dalamkonteks terkait Abu Radina menyebut pertemuan ini penting. Dia menegaskan adakesempatan nyata untuk menciptakan perdamaian. Karena itu masyarakatinternasional harus mendukung kesempatan ini dan tidak menyia-nyiakannyakarena kawasan dalam kondisi panas mendidik penjajahan tidak boleh berlanjutdalam bentuk apapun.
Dalampertemuan nanti terangnya Abbas akan menegaskan solusi yang adil danmenyeluruh yang didasarkan pada asal solusi dua negara dan inisitif perdamaianArab.
Sementaraitu gerakan Hamas menilai bahwa langkah Presiden Abbas yang bertaruh padapertemuannya dengan Presiden Donald Trump dalam mewujudkan capaian-capaianuntuk kepentingan rakyat Palestina dan isunya adalah &ldquopertaruhan yang merugikanmembuang-buang waktu dan memasarkan ilusi.&rdquo
JurubicaraGerakan Hamas Fauzi Barhum menyatakan bahwa kunjungan Abbas merupakankelanjutan dari kebijakannya yang disebutnya &ldquosia-sia lagi suram&rdquo denganbertaruh pada pemerintah Amerika dan perundingan dengan penjajah Zionis.
GerakanHamas memperingatkan tindakan yang berpadu dengan proyek-rpoyek danrencana-rencana yang bertujuan untuk memberangus isu Palestina atau merugikanhak rakyat Palestina.  (was/pip)
