Organisasi HAM Arab di Inggrismenyerukan masyarakat internasional dan semua pihak yang yang konsen dengan isuPalestina untuk mewujudkan solusi mendasar untuk mengatasi masalah listrik diJalur Gaza. Berlanjutnya pemutusan listrik secara permanen seperti yang terjadisekarang ini bisa mengancam terjadinya tragedi kemanusiaan dan lingkungan.
Dalam pernyataan yang dirilis padahari Senin (24/4/2017) Organisasi HAM Arab di Inggris menyebut pemerintahOtoritas Palestina di Ramallah yang dipimpin PM Rami Hamdalah bertanggung jawabpenuh atas bahaya yang terjadi akibat pemutusan arus listrik ini. Pihaknyamenyerukan agar tidak tidak mennggunakan layanan dasar untuk warga sebagai alatmenekan demi mewujudkan agenda politik.
Pernyataan ini mengatakan &ldquoOtoritasPalestina di Ramallah jangan memanfaatkan situasi kemanusiaan yang menyedihkandi Jalur Gaza bahkan mengambil langkah-langkah represif yang memperdalamdampak brutal blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza sejak lebih dari 11tahun. Puncak langkah-langkah ini dilakukan secara terang-terangan oleh parapemimpin Otoritas Palestina dengan judul mengambil langkah-langkah yang belumpernah terjadi sebelumnya untuk mengembalikan Jalur Gaza.&rdquo
Langkah-langkah ini mulai meningkatdengan menggagalkan semua proyek yang diberikan pihak-pihak regional gunameringankan tekanan blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza sampaikepada sumber kehidupan (untuk makan) dan sarana pokok untuk hidup sepeertilistrik air dan kesehatan.
Kondisi ini menyebabkan saranakesehatan menyatakan penghentian sejumlah layanan kesehatan vital terlebihdengan tidak adanya generator listrik di sebagian besar fasilitas kesehatan.Hal ini berdampak bahaya secara langsung kepada para pasien. Karena saat iniada sekitar 100 pasien harus dirawa di ruang ICU ada 113 anak baru lahir danharus dirawat di dalam inkubator belum lagi ada sekitar 620 pasien yang harusmenjalani cuci ginjal 117 di antaranya harus menjalani cuci ginjal 3 kalidalam sepekan.
Krisis listrik ini juga berdampakpada operasi di 40 kamar operasi 11 kamar persalinan dan 250 ruang operasicaser setiap hari ditambah lagi 50 laporatorium dan 10 bank darah yang menjadikebutuhan ribuan warga setiap harinya.
Kondisi ini diperparah lagi dengankeputusan pemerintah Ramallah yang memotong 30%-40% gaji para pegawai OtoritasPalestina di Jalur Gaza yang akhirnya memica kecaman luas.
Belum lagi langkah OtoritasPalestina yang juga memberlakukan pajak berlipat bagi bahan bakar yang dikirimke Jalur Gaza untuk pasokan pembangkit listrik setelah bantuan bahan bakardari Qatar dan Turki berakhir. (was/pip)
