Mantan tahanan politik dansebuah organisasi HAM di Afrika Selatan kemarin Senin (24/4) membuka danmelaunching kampanye bertajuk &ldquoInisiatif Boikot Israel untuk Palestina&rdquomendukung tawanan di penjara Israel yang mulai mogok makan sejak pekan lalu.
Lembaga Eks Tahanan Politik diAfrika Selatan (non pemerintah) dan lembaga Ahmad Catrada (non pemerintah)dalam konferensi persnya di Johansberg dimana keduanya yang memimpin kampanyemenyerukan agar tahanan dan tawanan Palestina di penjara Israel didukung penuhtegas keterangan yang diterima oleh Anadolu. Konferensi pers itudihadiri oleh mantan pindana politik wartawan dan akademisi.
Keterangan kedua lembaga inimengutuk pemisahan ras yang pernah terjadi di Afrika Selatan. Sementara apayang di Palestina adalah penahanan dan penangkapan sewenang-wenang kejam danpersis seperti pada rezim pemisahan rasis.
Mereka menyatakan Israel masihmasa bodoh dengan undang-undang internasional yang seharusnya diterapkan diPalestina yang dijajahnya sejak 50 tahun.
Selam kurun 50 tahun ituIsrael telah menangkap dan memenjarakan lebih dari 800 ribu warga Palestinadengan cara rasis.
Mereka menambahkan Palestinamulai mogok makan pekan lalu dan itu harus didukung.
Sejak 17 April lalu sekitar1500 tawanan Palestina menggelar mogok makan menuntut perbaikan kondisi hidupmereka di penjara Israel.
Kini sebanyak 6500 warga Palestina57 di antaranya perempuan 300 anak-anak ditahan di penjara Israel berdasarkandata resmi Palestina. (at/pip)